PACITAN | duta.co – Banjir bandang menjadi ancaman tersendiri bagi Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren (Ponpes) Nahdlatussubban, Kabupaten Pacitan. Pada tahun 2017 lalu, bencana banjir bandang sudah menerjang daerah sekitar ponpes tersebut.

Tak heran jika ponpes ini menjadi sasaran Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang digelar BPBD Jatim dan SRPB Jatim. “Pacitan adalah daerah yang memiliki potensi bencana yang besar. Terutama banjir bandang, gempa bumi, dan tsunami. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi madrasah dan masyarakat sekitar. Terutama kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi (hujan ekstrem),” ungkap Kasi Kesiapsiagaan BPBD Jatim Apal Supendi, ketika membuka kegiatan ini.

Sempat Mundur

SPAB kali ini diadakan dua hari, Kamis dan Jumat, 6-7 Oktober 2022. Sekolah yang berada di Jalan Brantas, Kauman, Desa Arjawinangun, Kecamatan. Pacitan, Kabupaten Pacitan ini memiliki potensi bencana gempa bumi dan tsunami, selain banjir bandang. Sedangkan fasilitatornya adalah Aslichatul Insiyah, Djumadi, dan Wahid Zeinuddin.

Sementara, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pacitan Erwin Andriyatmoko mengungkapkan, selesai kegiatan ini, madrasah bisa terus melanjutkannya dengan kegiatan-kegiatan simulasi secara rutin. “Selain itu, sarana dan prasarana harus dilengkapi lagi,” imbuhnya.

Di hari pertama yang semestinya peserta bisa menonton videotron Mobil Simulasi Penanggulangan Bencana (Mosipena), terpaksa diundur di hari kedua. Pasalnya, saat itu terjadi hujan lebat mulai pagi hingga siang hari. Meski demikian, peserta masih antusias untuk mengikuti pelatihan maupun simulasi hingga penutupan kegiatan.

Hadir dalam kegiatan ini Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan Diannita, Kepala MA Nahdlatussubban Rohmad Abdan, dan wakil dari Kemenag Pacitan.(*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry