BUS SANTRI: Rombongan menyangkut sebanyak 124 santri asal Malaysia dari Pondok Pesantren Al Fatah Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan. Mereka diberangkatkan dari Terminal Maospati menuju Bandara Juanda. Duta/Agoes Basoeki

 

MADIUN | duta.co – Bupati Magetan Suprawoto dan jajaran Forpimda setempat, akhirnya melepas kepulangan sebanyak 124 santri asal Malaysia dari Pondok Pesantren Al Fatah Desa Temboro, Kecamatan Karas, Senin (27/4). Mereka naik 10 bus, satu kendaraan barang, satu kendaraan pendamping dan patwal Polda Jatim.

“Untuk kepulangan mereka, sesuai protokol kesehatan yaitu satu bus diisi 15 santri, agar mereka dalam jarak aman. Sopir dan kernet bus memakai APD khusus dan bus sebelumnya disterilkan dengan penyemprotan disinfektan. Mereka langsung dibawa menuju Bandara Juanda, disusul cek oleh Balai Karantina dan pesawat berangkat pukul 20.00,” ujar Suprawoto.

Berikutnya jarak antara sopir dan kernet dengan penumpang dibatasi jarak dengan ditutup plastik. Pemberangkatan ditata dari Terminal Bus Maospati, usai diteliti secara mendalam rombongan bus diberangkatkan pukul 16.30 menuju Bandara Juanda.

Pesawat menjemput mereka Malaysia Airline, tambahnya, langsung terbang ke Kuala Lumpur, mereka pulang bisa dikatakan sehat. Sebab, mereka menjalani rapid test dari santri asal Malaysia tersisa sebanyak 155 santri menjalani rapid test, hasilnya 29 santri dinyatakan reaktif.

Ke-29 santri reaktif inilah kepulangan ditunda, sekaligus dijelaskan ada revisi data. Santri asal Malaysia tersisa sebanyak 155 orang, bukan 156 orang. “Ada data keliru, pasien ke-15 tertulis AJ laki-laki asal Malaysia, sebenarnya AjlJ laki-laki Kalimantan Utara.

Santri dinyatakan positif Covid 19, diisolasi ketat di gedung khusus Pondok Pesantren Al Fatah, turut diawasi ketat pihak pondok. Lalu, dipantau dan diperiksa kesehatan Tim Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Magetan.

Dilaporkan, sebelumnya sepulang 43 santri asal Malaysia, kemudian dinyatakan positif Covid 19 oleh Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM). Santri tersisa enggan meninggalkan Pondok Pesantren Al Fatah dengan berbagai alasan.

Melalui pendekatan dilakukan Bupati Magetan dan jajaran Forpimda setempat, melibatkan Atase Militer Kedubes Malaysia, santri tersisa berubah pikiran. Mereka bersedia pulang’ ke Malaysia, asal harus melalui pemeriksaan rapid test dan uji swab.

Bantuan pun datang dari Dinas Kesehatan Propinsi Jatim, membawa Tim Medis bersama peralatan rapid test dan uji swab. Setiba di Pondok Pesantren Al Fatah, Tim Medis langsung melakukan uji rapid test dan uji swab.

Ditemukan dari uji rapid test terhadap 300 lebih santri, ada 30 dinyatakan reaktif. Pemeriksaan pun dilanjutkan uji swab, hasilnya ada sebanyak 16 santri dari Indonesia, 8 santri asal Malaysia dan luar negeri lainnya dinyatakan positif Covid 19. ags

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry