MADIUN | duta.co – Hujan deras yang mengguyur wilayah Madiun sejak Kamis (1/4/2021) malam mengakibatkan aliran sungai Bengawan Solo yang melintasi di tengah Kota Madiun meluap. Akibat kejadian itu, jembatan yang menghubungkan Kelurahan Sogaten dan Kelurahan Patihan putus.

Selain terkena terjangan arus yang cukup deras, putusnya jembatan juga diakibatkan banyaknya tumpukan sampah bambu yang menyangkut di beberapa tiangnya sehingga tidak mampu menahan beban.

Menurut salah seorang warga Patihan, Aris Setiyono  mengatakan, sejak beberapa tahun lalu jembatan ini tidak difungsikan lagi oleh PG Rejoagung untuk jalur tebu dan rel-rel lori juga sudah dicabut sehingga jembatan itu pun kian jauh dari  perawatan.

“Kondisi jembatan ini memang sudah tua dan dibangun pada jaman Belanda sebagai jalur lori pengangkut tebu ke Pabrik Gula Rejoagung,” ujar Aris.

Dikatakannya, sampah bambu yang menumpuk di beberapa tiang jembatan menghambat laju air besar. Menurut dia, jika tumpukan sampah bambu yang nyangkut dipilar besi rajin dibersihkan, kemungkinan jembatan itu tidak akan ambrol dan masih bisa digunakan warga sebagai jalur alternatif.

“Sebenarnya kalau bambu-bambu itu rajin dibersihkan gitu insyaallah tidak ambrol. Yang jadi kendalanya khan itu. Makanya itu khan menambah beban terus, menambah beban pondasi. Air dari sana khan arusnya deras,” papar Aris.

Aris mengatakan, Dua dari enam tiang penyangga jembatan ini roboh karena diterjang arus aliran air sungai. Sebenarnya sejumlah bangunan peninggalan  Belanda dibuat dengan konstruksi yang bagus. Karena kurangnya perawatan, bangunan-bangunan itu akhirnya rusak. (bow)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry