KEDIRI | duta.co -Direktur Utama PT. Agri Makmur Pertiwi, Junaedi menyatakan bahwa perusahaannya memproduksi sejumlah varietas benih unggulan diantaranya jagung manis dan kangkung, kini memiliki pasar ekspor hingga di Negeri China dan Philipina.
Hal ini disampaikan, usai menerima kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, MP di perusahaannya berada di Desa Sambirejo Kecamatan Pare, Sabtu (27/10/2018)
Disampaikan Junaedi bahwa perusahaan sebelumnya telah melakukan penelitian, survey pasar, cita rasa dan tingkat kebutuhan konsumen.
“Bila kangkung dan jagung manis memiliki daya tahan yang cukup bagus, kemudian semangka tanpa biji juga tahan hama,” jelasnya dihadapan wartawan.
Pihaknya menyatakan tidak ada pemilihan negara, namun semua itu diawali uji coba dijual ke pasar bebas. Imbasnya, konsumen di China dan Philipina cukup bagus dan selama ini ekspor tersebut telah berjalan baik.
“Asal sama – sama negara tropis, maka kebutuhan benih semangka dalam satu hektar sekitar 600 hingga 700 gram saja,” terangnya.
Menyikapi isu bahwa produk benihnya mirip dengan perusahaan lain, Junaedi menyampaikan hal tersebut bisa dibuktikan dengan melihat tanaman saat di lapangan.
“Kami dari Pertiwi, adalah perusahaan eksportir macam – macam. Kalau untuk benih tidak ada varietas yang sama dengan perusahaan lain (PT. BISI, red), masing – masing punya perbedaan dan bisa dilihat saat di lapangan,” tegasnya.
Bila melihat benih jagung manis Jagung Hibrida F1Pertiwi-6 memang tidak jauh beda dengan produksi PT. Bisi International Tbk yang memproduksi BISI-18. Hal ini terlihat saat Kamis lalu, digelar panen raya dalam rangka kedaulatan pangan nasional, dihadiri Ketum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Bertempat di Desa Mejono Kecamatan Plemahan
Dengan hasil panen menghasilkan jumlah yang sama dalam 1 kg bibit, kemudian masa tanam selama 100-105 hari, kemudian isi butiran biji jagung dalam satu kantong serta harga jual yang sama seharga Rp. 70 ribu. (nng)
