dr. Nurlisa Naila Aulia,Sp.N – Dosen Fakultas Kedokteran (FK)

STROKE masih menjadi salah satu pembunuh terbesar di seluruh dunia. Prevalensi stroke terus meningkat di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, stroke menjadi salah satu pembunuh tertinggi kedua di Indonesia pada 2015 an menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada 2014.

Data dari Riset Kesehatan Dasar pada  2018 menunjukkan bahwa prevalensi stroke pada penduduk usia lebih dari 15 tahun adalah sebesar 10,9% atau mencapai lebih dari dua juta orang.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Setiap tahunnya, World Stroke Day diperingati di seluruh dunia sebagai pengingat bahwa stroke masihlah menjadi momok bagi usaha-usaha kesehatan masyarakat. Sedikit mengenang sejarahnya, World Stroke Day pertama kali ditetapkan pada  29 Oktober 2004 di Vancouver Canada via sebuah kongres yang berjudul World Stroke Congress.

Pada 2006, peringatan ini kemudian mulai dikembangkan sebagai usaha kesehatan masyarakat. Pada 2010 World Stroke Organization mendeklarasikan stroke sebagai kegawatdaruratan kesehatan masyarakat karena mortalitas dan kecacatan yang muncul terus meningkat seiring waktu.

Selain itu hal ini diperapah dengan kurangnya kesadaran masyarakat serta kurangnya sarana prasarana dalam mendiagnosis dan melakukan tatalaksana stroke.

World Stroke Day pada 2023 memiliki tema “Together we are Greater Than Stroke” yang berarti “Bersama kita lebih kuat daripada stroke”. Tema ini diangkat untuk menekankan bahwa usaha kolektif dapat menekan angka mortalitas maupun kecacatan pada stroke.

Selain itu tema tahun ini juga menekankan pencegahan faktor risiko stroke seperti hipertensi, detak jantung yang ireguler, merokok, diet dan olahraga. Sebanyak 90% stroke dapat dicegah dengan menangani faktor risiko tersebut.

Selain itu promosi kesehatan mengenai deteksi segera dari stroke, perlu untuk lebih digalakkan lagi. Akronim yang digunakan pada usaha kesehatan Masyarakat ini adalah F.A.S.T yang berarti :

* Face (adanya wajah perot)

* Arm (adanya kelemahan pada tangan)

* Speech (adanya bicara pelo atau melantur)

* Time (segera hubungi ambulans dan tenaga medis terdekat)

Untuk mencegah terjadinya stroke maka ada beberapa langkah-langkah yang bisa dilakukan. Langkah-langkah ini dapat mencegah kita dan keluarga agar terhindar dari stroke. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan :

–  Hidup sehat

– Hindari merokok

– Hindari konsumsi alkohol

– Lakukan aktivitas fisik secara rutin, 30 menit tiap sesi dan lakukan 3-5 sesi dalam seminggu

– Lakukan diet, Batasi garam, makanan dan minuman manis, serta daging

– Lakukan cek kesehatan secara rutin

Jadi, penting bagi masyarakat untuk mgengetahui gejala stroke dengan menggunakan akronim FAST.

Tatalaksana harus dilakukan sesegera mungkin karena tiap detik sel otak akan mati setelah terjadinya stroke. Semakin cepat stroke ditangani maka semakin baik pula lah keluaran dari pasien. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry