MEMANTAU : Mahasiswa dari berbagai Perguruan tinggi yang memantau langsung desa wisata Rengganis desa Glingseran Wringin Bondowoso. (duta.co/haryono)

BONDOWOSO | duta.co –  Wisata desa, menjadi keuntungan sendiri untuk memikat wisatawan datang ke desa. Salah satunya, Wisata Rengganis, di Desa Glingseran Kecamatan Wringin Bondowoso, mampu memikat mahasiswa  berbagai universitas yang ada di Jawa Timur.

Kedatangan perwakilan universitas yang diinisiasi  Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember (Unej) itu, untuk membahas bentuk KKN kolaboratif Jawa Timur kemarin.

Adapun universitas yang turut hadir,  adalah perwakilan Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Airlangga Surabaya, ITS Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya, IAIN Jember dan tuan rumah Unej.

Sedangkan dari PTS yakni Universitas Islam Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, dan IKIP PGRI Jember.

Prof. Achmad Subagyo, Ketua LP2M Unej mengatakan menjelaskan, sengaja memilih Wisata Rengganis sebagai lokasi pertemuan, sekaligus untuk menunjukkan, bahwa desa Glingseran ini merupakan pioner yang bisa dicontoh desa-desa lainnya, untuk pengembangan wisata desa.

Menurutnya, rencana universitas negeri di Jawa Timur yang akan membuat KKN kolaboratif, dilakukan untuk menjawab permintaan Gubernur Jawa Timur

“Yang mengharapkan kegiatan KKN yang dilakukan oleh perguruan tinggi negeri, dan perguruan tinggi swasta, dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi warga, khususnya warga perdesaan,” katanya.

Program KKN kata dia, yang dilakukan oleh PTN dan PTS di Jawa Timur sangat strategis dijadikan sebagai salah satu alat, untuk menjawab berbagai masalah yang ada di Jawa Timur, khususnya di perdesaan.

Hermanto salah satu perwakilan Unej menjelaskan, bahwa KKN Kolaboratif Jatim nantinya mengangkat satu tema spesifik dan dilakukan di beberapa kawasan di provinsi setempat.”Misalnya KKN kolaboratif di wilayah Madura, Tapal Kuda dan Mataraman,” ungkapnya.

Menurutnya, masing-masing institusi tentu sudah punya model dan tujuan KKN yang menyesuaikan dengan kekhasan masing-masing perguruan tinggi.

Kunjungan  ini kata dia, guna menyamakan persepsi dan merumuskan bentuk KKN bersama di Jatim yang kolaboratif, tematik, inovatif dan berkelanjutan,dan akan dibahas secara detail dalam rapat koordinasi.

Fokus KKN kolaboratif Jatim ada di tiga aspek. Yaitu aspek pemenuhan pelayanan dasar sosial seperti kesehatan dan pendidikan dan aspek ketahanan ekonomi dengan membangun produk unggulan desa, dan aspek ekologi, seperti Wisata Rengganis Bondowoso. (yon)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry