KERUMUNAN : Suasana KDS yang diminta terapkan physical distancing. (duta.co/faisal)

PROBOLINGGO | duta.co – Ramainya pengunjung pusat perbelanjaan di Kota Probolinggo beberapa hari terakhir menjadi sorotan masyarakat dan pemerintah setempat.

Maklum saja, di tengah pandemi COVID 19 seperti saat ini masih banyak masyarakat yang berbelanja kebutuhan pokok atau membeli pakaian.

Sejumlah pesan pun disampaikan Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin saat menerima kedatangan manajemen KDS (salah satu departemen store). Wali kota didampingi Wawali Mochammad Soufis Subri dan Sekda drg Ninik Ira Wibawati.

Intinya, wali kota ingin mencari solusi yang terbaik. “Tetaplah diatur bagaimana caranya, kami mengeluarkan kebijakan dan manajemen pusat perbelanjaan bisa saling berdiskusi. Tadi Pak Wakil (Wawali Subri) sudah selesai rapat dan akan membuat Surat Edaran untuk menguatkan jalannya protap agar masyarakat lebih paham,” jelasnya.

Sementara itu, hasil rapat Wawali Subri bersama unsur TNI, Polri, dishub, satpol pp, kesbang dan dkupp menghasilkan beberapa poin penting. Antara lain, semua pusat perbelanjaan/pertokoan wajib menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) COVID 19 seperti wajib memakai masker, thermo gun, cuci tangan memakai sabun dan air, hand sanitizer, bilik disinfektan dan physical distancing.

Pengelola harus menerapkan alur antrean ke lantai satu dan lantai berikutnya, membatasi kapasitas pengunjung yang masuk 100 sampai dengan 200 orang atau menyesuaikan kondisi. Kelengkapan sarana prasarana berupa portal parkir, alat komunikasi dan tenaga yang cukup.

“Mereka juga harus menyiapkan petugas internal untuk mengawasi pengunjung. Kami juga berencana menutup jalan pendukung di Jalan Dr Sutomo agar satu pintu saja dari selatan untuk mencegah kemacetan,” ungkap Wawali Subri.

Guna memaksimalkan penerapan aturan tersebut, lanjut wawali, akan dilakukan supervisi sewaktu-waktu oleh tim gabungan. “Kemudian pengelola toko kami minta menyiapkan APD yang cukup bagi seluruh pegawainya. Dan, apabila semua aturan ini tetap dilanggar terpaksa pemerintah akan menutup operasionalnya,” imbuh Subri, saat ditemui usai rapat.

Manager KDS Hendra Sentosa menjelaskan, tempatnya sudah melakukan pembatasan konsumen yang masuk. Bahkan, pihak keamanan pun sempat geger dengan pembeli karena melarang mereka masuk ke toko.

“Mulai Senin (11/5) kami coba membatasi konsumen yang datang. Lonjakan konsumen ini terjadi sejak libur Waisak dan bertepatan saat weekend. Kebijakan pembatasan dari pemerintah ini kami rasa sudah betul. Jujur saja, kena lonjakan ini kami shock juga. Teman-teman yang bertugas juga ada rasa takut,” terang Hendra kepada wali kota. afa

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry