Keterangan foto potongan video.

SURABAYA | duta.co –  Media sosial, Rabu (11/12/2019) sedang disasar video pendek. Dua orang berseragam Banser GP Ansor, sedang dipersekusi dan diprovokasi lelaki yang mengaku Jawara Betawi.

Video berdurasi 1 menit 2 detik ini, mendapat komentar beragam. Seluruhnya menyayangkan perlakuan kasar terhadap dua Banser tersebut. Untung dua Banser itu, tidak meladeni dan tidak terprovokasi.

“Monyet, mana KTP lu! Lihat-lihat!” demikian kalimat seorang lelaki berjenggot dan bertopi kepada dua Banser yang konon bernama Eko Sutriyo, (21) dan Wildan Septianto, (29).

Menurut informasi yang beredar di medsos, peristiwa itu terjadi Selasa, 10 Desember 2019 sekitar pukul 15.00 WIB. Oknum yang mengaku Jawara Betawi itu mendamprat dua anggota Banser di Jl. Ciputat Raya 1-61, Pondok Pinang-Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Seberang Holland Bakery Pondok Pinang).

Hebatnya, pelaku melakukan aksinya sambil merekam video (vlogging) menggunakan telepon genggam miliknya. Video tersebar sekitar 1 jam setelah kejadian pada akun instagram hendri.official dan menjadi viral.

Ceritanya, saat itu, Eko dan Wildan menggunakan sepeda motor berboncengan dengan atribut Banser dari Depok menuju Cipadu-Tangerang untuk menghadiri acara Maulid yang sedianya akan dihadiri Gus Muwafiq. Keduanya tidak tahu kalau jadwal Gus Muwafiq di tempat itu dibatalkan.

Ternyata, kedua nahdliyin ini sudah dibuntuti pelaku dari arah Pasar Jumat dan dihentikan di Jl. Ciputat Raya 1-61 Pondok Pinang seberang toko roti Holland Bakery Pondok Pinang. Pelaku meneriaki korban agar menepi sambil merekam aksinya menggunakan telepon genggam.

Lapor Polisi

Setelah korban menepi, pelaku langsung memaki dan berteriak seperti kejadian di dalam video. Korban tidak mau menuruti permintaan pelaku dan tidak melawan. Keduanya memilih kembali melanjutkan perjalanan ke lokasi Maulid.

“Mana sini, identitas lu, mengapa ke sini, ada gue Betawi,” tanyanya. Mendengar ini salah seorang Banser yang berbadan gemuk menimpali, bahwa ia juga dalam rangka tugas mengawal Gus Muwafiq.

Lelaki itu terus nyerocos. “Tugas apaan lu, ngawal Gus Muwafiq? Lu takbir ama gua. Bareng ya, takbir. Allahu akbar, lu Islam bukan, ya udah takbir,” ajaknya dengan memaksa.

Banser itu tak mau menuruti. Buat apa takbir. Baginya kalau masuk Islam itu syahadat. Mendengar jawaban itu lelaki tersebut semakin emosi. “Lu kafir lu. Syahadat itu kalau dari luar Islam, jangan ajari gue,” katanya dengan mengeluarkan kata ‘Anjing’.

Kabarnya, atas kejadian itu, Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Jakarta Selatan melapor ke Kapolres dan Kasat Intel Polres Metro Jakarta Selatan. Kedua Banser itu juga diminta hadir oleh jajaran Intelkam. Juga dilakukan koordinasi dengan LBH PW GP Ansor DKI Jakarta untuk membuat laporan resmi di Polres Metro Jakarta Selatan.

“Laporan diterima Wakasat Intel dan Kanit Reskrimsus Polres Metro Jakarta Selatan. Rabu dini hari, pukul 03.15 WIB baru bisa meninggalkan Polres Jakarta Selatan,” demikian informasi yang beredar di WA atas nama Ketua PC GP Ansor Jakarta Selatan, Muhammad Anwar. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry