BANTUAN : Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie (dua dari kanan) memberikan bantuan secara simbolis kepada perwakilan mahasiswa didampingi para wakil rektor dan jajarannya, Senin (26/10/2020). DUTA/endang

SURABAYA l duta.co – Dwi Putri Lailatul Hasni, mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) bisa bernafas lega.

Karena untuk semester tujuh ini, dia dan ibunya, Erna Hasni tidak perlu memikirkan dana operasional pendidikan (DOP) yang besarannya Rp 6,5 juta. Karena dia mendapatkan diskon 100 persen alias gratis uang kuliahnya di semester ini.

Dwi Putri yang menerima bantuan secara simbolis dari Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie, Senin (26/10/2020) mengaku senang.

“Ibu tak perlu mikir lagi. Karena terus terang, saya yang sudah semester tujuh tidak boleh berhenti kuliah karena sebentar lagi akan lulus. Kami sudah putar otak dan Alhamdulillah Alloh kasih rejekinya melalui Unusa,” ujar Dwi Putri.

Bagi anak seorang penjaga warung sementara sang ayah Khoiruman yang sudah almarhum, biaya kuliah adalah beban yang sangat berat.

Apalagi, Dwi Putri masih memiliki dua adik yang masih duduk di bangku SMA dan SMP. “Jelas keluarga kami terdampak,” tandas anak kedua dari empat bersaudara itu.

Dengan bantuan ini, Dwi Putri bertekat untuk menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Setelah itu, dia akan lanjut ke pendidika profesi Ners agar bisa segera bekerja dan membantu orang  tuanya.

Lain Dwi Putri lai pula Mohammad Dedi. Dedi baru menjadi mahasiswa program studi Teknik Informasi Fakultas Teknik. Dia mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Sebagai anak butuh tani di Kertosono, bagi Dedi mustahil bisa menempuh pendidikan tinggi. “Tapi berkat bantuan Unusa akhirnya saya bisa kuliah. Alhamdulillah,” tukasnya.

Unusa memang berupaya dan berkomitmen penuh agar mahasiswanya tetap bisa berkuliah di masa-masa sulit seperti saat ini. “Jangan sampai ada yang putus kuliah gara-gara terkendala biaya. Kami tidak ingin itu terjadi,” tandas Rektor Prof Jazidie.

Karena itu Unusa menyerahkan dana pendidikan bagi mahasiswa sebesar Rp 307,5 juta dari Unit Penerimaan Zakat (UPZ) dan Rp 53,3 juta dari Unusa Peduli. Dana itu akan diberikan kepada mahasiswa Unusa yang perekonomian keluarga terdampak pandemi.

Untuk mahasiswa lama, Unusa memberikan bantuan uang kuliah sebesar 50 persen dan 100 persen. Pemberian bantuan ini tentunya melalui seleksi yang ketat yang tidak hanya melihat faktor ekonomi tapi juga akademik mahasiswa.

Selain itu, jika biasanya uang kuliah itu dalam satu semester dibayarkan dua kali pada awal dan akhir semester, kali ini bisa dicicil selama lima kali dalam satu semester.

“Yang dapat potongan 100 persen alias gratis ada 50 mahasiswa dan yang dapat diskon 50 persen ada 200 mahasiswa,” jelas Prof Jazidie.

Sementara untuk mahasiswa baru, Unusa dipercaya sebagai salah satu kampus swasta yang bisa menyalurkan beasiswa KIP Kuliah.

Untuk itu, Unusa melakukan seleksi ketat kepada mahasiswa barunya agar bisa mendapatkan beasiswa tersebut.

Di tahun 2020/2021, Unusa mengajukan beasiswa KIP Kuliah itu untuk 205 mahasiswa, namun pada awal disetujui 150 mahasiswa.

“Lalu ada tambahan lagi 20 mahasiswa. Jadi total ada 170 mahasiswa yang dapat KIP Kuliah itu,” tuturnya.

Diakui Prof Jazidie, beasiswa KIP Kuliah sebesar Rp 2,4 juta untuk satu mahasiswa dalam satu semester. Padahal uang kuliah atau DOP di Unusa jauh di atas besaran dana itu.

“Tapi, bagi kami tidak masalah. Kami tanggung sisanya. Sehingga mahasiswa tetap benar-benar free atau tidak bayar sepeserpun,” tukasnya. end