PROTES : Palang pintu Persik, Risna Prahalabenta saat dihadiah kartu kuning (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co -Pernyataan disampaikan Frans Sinatra, Coach Martapura FC sehari sebelum pertandingan akan mematikan lini tengah dan tampil menyerang sejak awal, dibuktikan di atas lapangan hijau. Meski demikian, bukan hasil draw menjadi masalah bagi tim tuan rumah, Persik Kediri.

Usai pertandingan Persik Kediri menjamu Martapura FC di Stadion Brawijaya, terlihat Head Coach Budiarjo Thalib dan Manager Persik, Benny Kurniawan mendatangi tim wasit hendak meninggalkan lapangan.

Terlihat keduanya menyampaikan perkataan dengan sangat serius kepada wasit Salman dari Jawa Barat didampingi dua asistennya, Zainal Khotamlaili dari DKI Jakarta dan Armos dari Sulawesi Selatan.

Pihak Manajemen Persik Kediri ternyata menyatakan tidak terima atas kepemimpian wasit dianggap tidak fair dan condong kepada tim tamu.

“Oh ya, tadi setelah pertandingan saya memang mendatangi wasit. Saya sampaikan kami keberatan atas kepemimpinannya, apalagi pertandingan tadi disiarkan langsung di televisi nasional,” ujar Coach Persik, Budi Jo.

Dari catatannya, setiap duel antar pemain, selalu berbuah pelanggaran dan itu menguntungkan kepada tim tamu. Padahal dari sudut pandang mana pun, bukan hanya dirinya, seharusnya jika menjunjung fair play terkait pelanggaran tersebut tidak perlu. Budi Jo pun mencontohkan saat pertandingan menjelang menit-menit akhir, sejumlah pemain Martapura terkesan sengaja mengulur-ngulur waktu.

Jelang dijamu PSIM Yogya digelar di Stadion Sultan Agung Kabupaten Bantul nanti, Budi Jo pun berharap pengadil lapangan mampu memimpin pertandingan secara fair.

“Bahwa anak-anak tidak kalah, mereka sudah bekerja keras dan bermain maksimal. Berapa peluang terbuang, namun berapakali pelanggaran justru diberikan kepada tim tamu,” ungkapnya. (nng)

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry