H Nur Hadi (tiga dari kanan) bersama tim sukses Khofifah-Emil. (FT/IST)

SIDOARJO | duta.co – Kabupaten Sidoarjo bakal menjadi medan tempur sengit, pada Pilgub Jatim 2018. Hari ini, Minggu (22/4/2018) tim relawan Khofifah-Emil meresmikan Posko di Kecamatan Taman, Sidoarjo. Kabarnya, Khofifah sendiri tidak bisa hadir karena saking banyaknya acara. Meski tanpa kehadirannya, semangat tempur relawan Khofifah tak pernah kendur. Acara yang berlangsung di GOR Bulutangkis Sawunggaling 2 Sambisari, Taman itu pun dipadati massa.

“Bu Khofifah itu satu, tetapi pendukungnya buuanyak. Kami semua maklum, tidak semua acara mampu beliau jangkau. Tetapi, semangat kami satu, membuat Sidoarjo hattrick (tiga kali menang) berturut-turut,” kata H Nur Hadi, pengusaha mobil bekas yang juga pemrakarsa Posko Khofifah-Emil tersebut kepada duta.co, Minggu (22/4/2018).

Menurut Cak Nur, panggilan akrabnya, Sidoarjo ini basis Khofifah. Dua kali Pilgub (2008 dan 2013) Bu Khofifah tak pernah kalah di Sidoarjo. Tahun 2008, pasangan KaJi (Khofifah-Mudjiono) mendulang 348.070 suara, sementara KarSa (Karwo-Saifullah) 309.476 suara. Pilgub 2013 juga demikian, Berkah (Khofifah-Herman) 379.700 suara sedangkan KarSa 336.573 suara. Tak pernah kalah.

“Jadi kalau ada yang bilang KarSa menang dua kali di Sidoarjo, itu keblinger, data salah. Justru dua kali Pilgub, Sidoarjo itu milik Khofifah, dan hari ini kita siap untuk hattrick,” jelas Cak Nur.

Sebelumnya, Calon Wakil Gubernur Jatim, Puti Guntur Soekarno saat berorasi di depan peserta Rakercabsus PDIP Sidoarjo, meminta kader bergerak dari pintu ke pintu, dari rumah ke rumah, agar pasangan calon yang diusung PDIP menang di Pilgub Jatim 20018.

“Saudara-saudara se-perjuangan, datanglah dari rumah ke rumah. Ketuklah pintu-pintu rumah warga. Jelaskan program-program Gus Ipul dan saya. Ajaklah pemilih untuk mencoblos nomor 2,” kata Puti.

Puti kemudian mengatakan Pilkada Jawa Timur 2008 dan 2013, Gus Ipul menang di Sidoarjo ketika berpasangan dengan Soekarwo. Karena itu, kali ini juga harus menang. “Seperti Surabaya, kita ingin menang tebal di Sidoarjo. Kita jadikan Sidoarjo sebagai salah satu lumbung suara Pilkada Jawa Timur,” kata Puti disambut tepuk tangan peserta Rakercabsus.

Menanggapi pernyataan Puti ini, Cak Nur mengaku geli. Menurutnya, ini menunjukkan bahwa dia tidak pernah akurat bicara data. Padahal, kalau datanya salah, maka, kesimpulannya juga salah. Di sisi lain, kalau sampai dia sebagai pemimpin, kecerobohan itu justru bisa berbahaya.

“Seperti bicara data kemiskinan Trenggalek saat debat, Puti juga salah. Saya tidak habis pikir, dari mana angkanya dia bilang KarSa dua kali Pilgub menang di Sidoarjo,” jelasnya sambil tertawa.

Masih menurut Cak Nur, Sidoarjo itu basis nahdliyin, basis muslimat NU. Mereka tidak akan tega melihat Ibunya (Khofifah) ketua umum Muslimat NU berjalan sendiri. Karena itu, memenangkan Khofifah-Emil dalam Pilgub tahun ini, adalah harga mati. “Kalau ada muslimat tidak mendukung Bu Khofifah, itu muslimat kebacut. Jumlahnya bisa dihitung dengan jari,” tegasnya.

Gerakan pemenangan Khofifah-Emil di Sidoarjo sudah tertata rapi. Posko-posko tingkat kecamatan akan terus diresmikan. Di samping itu, tim relawan juga sedang menyiapkan safari megengan dengan ratusan titik. ”Para masyayikh, kiai, ustadz, tokoh-tokoh masyarakat siap menyambut Bu Khofifah, sekaligus mendoakan para auliya Sidoarjo dalam safari megengan menjelang ramadhan,” tegasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry