LAMONGAN | duta.co -Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Lamongan wilayah Kecamatan Laren meninggal dunia tersambar petir saat perjalanan ke rumah keluarga penerima manfaat (KPM).
Shodiqun (39) Pendamping sekaligus Korcam PKH Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan meninggal dunia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Awal mulanya, Kamis 21 Desember 2017 pukul 15.00 wib, Shodiqun masih mendampingi KPM PKH melaksanakan penyaluran bantuan di Kantor BNI LTC Lamongan.
Dalam perjalanan pulang pukul sekitar pukul 17.53 wib itulah Shodiqun melewati sebuah tanggul bengawan Solo di Desa Karangwungulor yang saat itu cuaca lagi hujan deras dan petir.
Menurut saksi mata di lokasi kejadian setelah terdengar petir terlihat seseorang tergeletak dengan sebuah motor Honda Vario yang masih dlm keadaan hidup. Sebelumnya warga sekitar tidak mengenali korban adalah Shodiqun.
Setelah membuka isi tas yang berisi laptop, formulir pendataan PMKS dan handphone milik korban, barulah warga tahu kalau korban tersebut adalah Shodiqun.
Lek Qun sapaan akrabnya, sehari-hari dilingkungan kerjanya adalah figur yang sangat sopan, setia kawan, pekerja keras dan berkomitmen tinggi. Banyak Pendamping PKH yang tidak percaya kalau Shodiqun sudah meninggal dunia.
“Kami hampir tidak percaya Pak Shodiqun meninggal, Beliau orang baik dan rajin dalam bertugas, Insyaallah meninggal Khusnul Khotimah, ” ungkap Dwi Hari Korkab PKH Kabupaten Lamongan
Menurut Suwasih istri Beliau, Shodiqun seorang ayah yang penyabar, tidak pernah marah kepada anak-anaknya. “Atas nama keluarga almarhum, kami Mohon maaf bila suami saya punya kesalahan, serta mohon doanya, ” Ungkap Istri Shodiqun. (ard)