PONOROGO | duta.co – Kepastian dimulainya pembangunan pasar Legi Songgolangit Ponorogo, dilakukan pada Januari 2020. Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak , yang secara tiba-tiba mengungjungi Relokasi Pasar Legi Songgolangit Ponorogo, Ahad (22/12).
Tanpa pengawalan baik pengamanan polisi maupun satpol PP, Emil yang didampingi istrinya, Arumi Bachsin, menyampaikan kepastian itu. Kehadiran Wakil Gubernur Jatim ini ke Ponorogo ‘mampir’ dalam perjalanannya dari Madiun menghadiri suatu acara, dan akan dilanjutkan ke Trenggalek.
Kepada awak media Emil mangaku, kehadirannya di Ponorogo untuk mengecek kesiapan bakal lokasi pembanguan Pasar Legi sekaligus mengetahui penampungan para pedagang selama ini.
“ Kebetulan saya dari Madiun ke Trenggalek, lihat di Kementrian PU proses lelang pembukaan sudah sampul 2 sudah selesai. Saya ngin pastikan semua pedagang tidak resah, serius ( pasar) semua akan dibangun. Januari 2020 akan teken kontrak. Siapkan lahan dengn baik, tidak ada keterlambatan,” kata Emil yang didampingi oleh Kepala Dinas Perdgakum Ponorogo, Addin Andanawarih.
Kehadiran Emil di pasar relokasi di Jl. Cipto Mangunkusumo langsung disambut oleh para pedagang. Emil menanyai beberapa pedagang terkait rencana pembangunan pasar Legi Songgolangit. Mantan Bupati Trenggalek ini meminta agar pedagang tidak resah, karena sebentara lagi Pasar Legi akan diibangun lagi. Selain mengecek pasar relokasi, Emil juga mengunjungi lahan eks pasar Legi Songgolangit di Jl.Soekarno Hatta untuk melihat kesiapan lahan yang akan dibangun pasar yang sudah 2 kali terbakar itu.
“Anggaran 4 lantai siap. Saya pastikan konstruksi berapa lama. Mungkin bisa lebih dari 1 tahun, tapi tidak lama. ( tentu) dengan kualitas baik,” imbuh Emil yang mengenakan baju batik hijau.
Menurut Emil, berdasarkan pengecekan hasil lelang di kementrian PUPR , bulan Januari 2020 Pasar Legi Songgolangit akan dimulai pembanguannnya . Dana dari Kemntrian PUPR untuk membangun pasar 4 lantai sudah siap. Dan dipastikan pembangunannya 1 tahun lebih atau lebih cepat. Ini mengingat lahan yang bakal dibangun sudah jadi ( matang) sehingga tidak perlu lagi dilakukan pengerukan. “Lahan (ternyata) siap, lahan sudah matang,” pungkasnya. (sna)
