TANAM POHON: Wabup Ponorogo Soejarno saat melakukan penanaman refugia pada puncak HPN oleh PWI cabang Ponorogo di Desa Lembah, Kecamatan Babadan, Ponorogo, Ahad (25-2) (duta.co/siti noer aini)

PONOROGO | duta.co – Tugas wartawan tidak hanya sebagai pewarta penyampai informasi. Tapi juga sebagai bagian dari masyarakat dan membantu masyarakat. Salah satuanya kepedulain kepada petani. Dan ini sudah dibuktikan para wartawan di Ponorogo yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI) cabang Ponorogo.
Pada puncak acara memperingati Hari Pers Nasional ( HPN) 2018, Ahad (25/2), PWI Ponorogo memiliki cara yang lain apresiasi kecintaannya  kepada masyarakat. Sebab selain dituntut menyampaikan informasi, wartawan juga harus peduli dan secara fisisk dapat menyatu dengan masyarakat.
Bertempat di persawahan Desa Lembah,  Kecamatan Babadan,Ponorogo, PWI Ponorogo bersama dengan Kelompk Wanita Tani Desa Lembah, melakukan peluncuran Refugia. Yaitu tanaman sebagai pencegah hama tanaman petani.
“Salah satu cara yang mudah dan efektif untuk melakukan sosialisasi adalah melalui publikasi di media. Di sinilah pers memegang peran penting, termasuk sosialisaai program di bidang pertanian. Pertanian di negeri kita harus bangkit karenanya bagaimana bertani yang baik , ekosistem yang terjaga,kualitas hidup yang meningkat , maka harus didorong melalui peran media untuk ikut memsukseskan program tersebeut,” kata hadi Sanyoto, Ketua PWI Cabang Ponorogo.
Menurut reporter radio Duta Nusantara itu, mayoritas mata pencaharian penduduk di Indonesia  sebag petani. Sehingga sekarang ini kesempatan bagi media untuk berperan di dalamnya. Tidak hanya memberitakan, tapi terjun langsung berbaur dengan petani.
“Ini juga peluang bagi perusahaan pers utk mendekatinya. Karena saat ini jarang media yang menggarap pertanian, padahal banyk hal yang bisa dikerjakan termasuk diberitakan,” timbuh Hadi Sanyoto atau yang akrab dipanggil Ade ini.

Wakil Bupati Ponorogo H.Soejarno yang hadir untuk melakukan launching tanaman refugia,mengaku senang dan sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh PWI Ponorogo. Bunga indah warna- warni di sekitar persawahaan, ternyata  bukan sebagai penghias saja, tapi sebagai pemikat serangga pemangsa tanaman padi.
Menurut Wabup, tanaman refugia sebagai penangkal hama hayati ini harus dikenalkan kepada seluruh petani di Ponorogo. Sehingga pihaknya berharap seluruh kecamatan di Ponorogo, diminta untuk menerpakan apa yang ada di Desa Lembah, Babadan itu.
Soejarno juga mengapresiasi PWI yang merangkul petani dalam memperingati hari lahirnya  ke 73 ini. Sebab pewarta ternyata juga memiliki kepedulian sosial untuk kesejahteraan  para petani.
“Tugas wartawan menyampaikan berita, tapi ini dalam bentuk fisik, memberikan info ke masyarakat tentng hama refugia,dengan langsung terjun ke masyarakat. Sehingga masyarakat khususnya petani akan tahu manfaat refugia ini. Dan gupon burung hantu,menjadi tempat burung hantu sebagai predator hama. Saya mau bikin. Ke depan sangat membantu, karena pertanian itu sumber kehidupan. Jangn di sini saja, kalau bisa  serentak ke seluruh area pertanian di Ponorogo,” kata Soejarno.
Hiburan reog menjadi magnet tersendiri sehingga acara itu juga dihadiri oleh ratusan masyarakat. Selain itu, agar tetap sehat maka juga digelar senam sehat petani, juga masalah pilkada yang dilakukan sosialisasi  out door KPU Ponorogo. Untuk mendekati pelajara agara tahu seluk beluk pers maka PWI juga menggelar lomba Fotografi pelajar  yang diikuti oleh puluhan pelajar SMP dan SMA/SMK se Ponorogo. Lomba fotografi pelajar  ini yang kedua kalinya digelar oleh PWI Ponorogo.
Rangkaian acara HPN 2018 ini, sebelumnya PWI Ponorogo juga menggelar acara di kampus Unmuh Ponorogo berupa dilog tenetang media dengan mahasiswa ,dengan narasumber Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni dan juga pimred Radar Madiun pada 9 Februari lalu.
Sebelumnya HPN diawali pada Januari 2018 , PWI bekerjasama dengan SMAN 3 Ponorogo  menggelar lomba SMAGA journalist adventure. Yaitu mengajak pelajar SMP bergembira dengan belajar meliput, menulis dan presentasi sebuah berita. Acara ini berlangsung di SMAN 3 jl Yos Sudarso, selama dua hari (22-23 Januari)  yang diikuti puluhan  pelajar SMP/MTs se Ponorogo. (sna)
 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry