Keterangan foto nu.or.id

JOMBANG | duta.co – Untuk mengurai problem Baitul Maal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMTNU) Jatim tahun 2023, lembaga ini menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Jombang Sabtu (13/05/2023).

“Rakor (sekaligus) untuk menjawab keluhan dari masing-masing BMTNU se-Jawa Timur, agar asosiasi bisa tetap eksis untuk membawa perekonomian warga nahdliyin menjadi lebih manfaat,” demikian Khoirul Anam, Ketua BMTNU Jatim saat membuka acara.

Tidak hanya hadir dalam Rakor , peserta juga diajak untuk pro aktif menghadapi perkembangan dunia digital. Mereka langsung mengikuti pelatihan sistem digitalisasi dan prinsip prudent dalam pengumpulan dan penyaluran dana.

Menurut Anam, dengan pelatihan ini diharapkan problem BMTNU di berbagai daerah, terurai. Karena ini adalah pondasi kemajuan BMTNU. “Kita juga gelar sosialisasi sistem digitalisasi. Kalau kita bisa aplikasikan dalam kinerja, maka, akan menjadi pintu bagi kemajuan lembaga keuangan kita,” ujarnya.

Religius Kapital.

Sementara, Dr Ma’ruf Syaf Wakil Ketua PWNU Jatim, menegaskan, bahwa, dua hal yang harus terus ditingkatkan oleh lembaga keuangan sebagaimana BMTNU ini. Keduanya adalah sistem manajemen dan pemasaran.

“Kita harus menemukan cara-cara yang up date untuk manajemen dan pemasaran, karena ini adalah ujung tombak BMTNU. Tanpa manajemen dan pemasaran yang memadai, jelas sulit untuk berkembang,” tegasnya.

Tak kalah penting, tegasnya, adalah dengan menerapkan pendekatan sosial religius kapital. “Ini penting, agar lebih diterima oleh warga nahdliyin dan masyarakat  luas, mengingat saingan BMTNU sangat besar,” terangnya.

Di sisi lain, Dr Ma’ruf Syaf juga mengapresiasi kinerja BMTNU yang berbasis amanah. “Amanah ini modal dasar. Saya mengapresiasi kinerja yang amanah, tetapi, perlu ditingkatkan dengan sistem manajemen dan pemasaran yang handal, ini untuk menjawab seluruh dinamika problematika lembaga,” pungkasnya. (nzm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry