Dokter ahli bedah syaraf dari Pain Management Center, National Hospital, dr Sutis Nasia, SPN. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Syaraf kejepit menjadi populer karena semakin banyak masyarakat yang mengalami keluhan ini. Penyakit ini membuat pasien putus asa karena rasa sakit yang terus menerus dialami.

Banyak cara dilakukan pasien untuk menyembuhkan dan mengurangi rasa nyeri. mulai dari pijat hingga operasi. “Dipijat akan sembuh kalau sakitnya itu karena keluhan otot. Tapi kalau karena syaraf kejepit maka tidak akan berhasil,” kata dokter ahli bedah syaraf dari Pain Management Center, National Hospital Surabaya, dr Sutis Nasia, SPN.

Ditemui di sela perayaan ulang tahun ke 11 National Hospital, Selasa (12/12/2023), dr Sutis mengatakan nyeri karena syaraf kejepit biasanya tidak merasa membaik walau dilakukan banyak terapi.

“Biasanya pasien akan merasa sulit untuk bangun, sulit untuk berjalan. Itu ciri syaraf kejepit,” tambahnya.

Dikatakan dr Sutis, untuk mengetahui apakah itu syaraf kejepit memang butuh pemeriksaan dengan MRI. Dengan pemeriksaan itu, akhirnya bisa diketahui seperti apa kondisi pasien. Sehingga pengobatan bisa dilakukan dengan tepat.

“Pengobatan bisa dilakukan disesuaikan dengan kondisinya. Jadi tidak semua harus dioperasi. Operasi jalan terakhir, karena kalau sudah operasi akan ada dampak yang ditimbulkan,” tuturnya.

Layanan Pain Management

Mengurangi rasa sakit penting dilakukan. Dikatakan dr Sutis, di pusat layanan ini, dokter akan mengurangi rasa nyeri pasien tanpa operasi. Biasanya akan menggunakan obat oral. Juga akan dibarengi dengan fisioterapi. Jika kurang berhasil maka akan dilakukan penyuntikan di mana syaraf kejepit terjadi.

“Biasanya dengan cara ini sudah akan membaik. Bisa hilang nyeri 50 persen. Itu sudah bagus bagi penderita yang nyerinya hingga 100 persen,” jelasnya.

Jika memang sudah parah keluhannya dan disertai dengan keluhan kencing dan berak, hingga patah tulang, maka mau tidak mau harus dilakukan tindakan operasi.

“Keluhan kencing dan berak itu baik yang kesulitan atau yang seringkali terjadi. Itu sudah harus dilakukan operasi,” tukasnya.

Tapi dr Sutis menegaskan bahwa tidak semua nyeri itu saraf kejepit. Bisa jadi itu karena otot memar atau otot sobek. “Jadi memang harus dilakukan pemeriksaan yang tepat,” ungkapnya.

Karena itu, dr Sutis menyarankan agar berhati-hati jika hendak beraktivitas untuk menghindari cedera. Misalnya saat berolahraga, mengangkat beban dan sebagainya.

Pain Management Center ini merupakan satu dari empat center of excellence baru yang diperkenalkan National Hospital di ulang tahun ke-11. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry