JOMBANG | duta.co – Sebanyak 17 pasangan nikah siri di Kabupaten Jombang, mengikuti rangkaian nikah massal secara gratis yang diselenggarakan Kepolisian Resor Jombang, pada Selasa (5/7/2022). Kegiatan itu merupakan rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke -76.

Diiringi lantunan sholawat dan rebana, belasan pasangan itu tampak sumringah saat dikirab menuju halaman Mapolres Jombang. Mereka mengenakan pakaian dan dirias layaknya pengantin pada umumnya. Acara itupun dihadiri keluarga dari masing-masing pasangan pengantin.

Pasangan itu mengucapkan ijab kabul di hadapan penghulu dari petugas KUA masing-masing Kecamatan pengantin berasal, wali dan saksi. Kemeriahan dan kegembiraan semakin bertambah setiap kali ijab kabul pengantin pria dinyatakan sah.

“Alhamdulillah, lega sudah bisa menikah secara sah. Dari dulu kami sudah bersama tapi hanya nikah siri,” kata Setu Bogowito, peserta nikah massal asal Dusun/Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, saat diwawancarai duta.co.

Pasangan ini juga sudah dikaruniai satu anak. Dan uniknya, istri dari mempelai laki-laki ini berasal dari Timor Leste dan seorang muallaf, mereka tergolong masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah sehingga mengaku tidak punya biaya menikah.

“Acara ini sangat membantu kita, untuk orang yang tidak mampu untuk biaya nikah. Saya sudah menikah secara agama atau nikah siri selama 8 tahun. Dan kita sangat berterimakasih ada pihak yang mau membiayai pernikahan untuk masyarakat yang tidak mampu ini. Dan setelah punya surat nikah, saya akan melengkapi dokumen keluarga,” tutup Setu Bogowito (51) saat didampingi istrinya, Joke Kristina (49).

Sementara itu, Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat mengungkapkan, kegiatan nikah massal ini merupakan rangkaian peringatan dari HUT Bhayangkara yang ke 76.

“Salah satu rangkaiannya kegiatan nikah massal dan hari ini ada sekitar 17 pasang yang mengikuti nikah massal,” ungkapnya.

Dalam kegiatan sosial ini melibatkan Baznas dan Pemkab Jombang untuk menjaring para calon pengantin. Dimana pasangan calon pengantin ini merupakan keluarga prasejahtera.

“Kami ingin memberdayakan dari Baznas, karena yang mengikuti ini merupakan keluarga prasejahtera, dan diverifikasi oleh Kemenag dan Baznas. Sehingga dana umat ini sampai ke yang membutuhkan,” tandas Kapolres Jombang. (dit)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry