KEDIRI l duta.co – Indikasi kecurangan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa / Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri akhirnya secara resmi ditangani Polres Kediri Kota. Diawali aksi ratusan warga mendatangi Mapolsek Tarokan, karena tidak terima hak pilihnya akan dihilangkan atas suruhan salah satu calon kades, Supadi SE.
Sesuai kesepakatan dengan Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana turun langsung meredam aksi massa, H. Bambang Suhartono akhirnya memberikan keterangan dihadapan penyidik Polres Kediri Kota, pada Minggu (27/10).
Didampingi LBH Ander .SH dan rekan, para korban yang telah dimintai kartu panggillan menggunakan hak pilihnya dalam Pilkades Serentak akan digelar 30 Oktober nanti, memberikan keterangan dihadapan polisi. Disampaikan Kapolsek Tarokan AKP Sukarman, bahwa demi memudahkan penyidikan kasus ini dan diawasi langsung Kapolres Kediri Kota, akhirnya kasus ini ditangani di Satreskrim Polres Kediri Kediri Kota.
Ditemui usai memberikan keterangan, H. Bambang Suhartono akrab disapa Haji Gentong membenarkan jika dirinya dimintai keterangan penyidik menjawab sejumlah pertanyaan. Kemudian atas kasus ini, pihaknya menunjukan LBH Ander .SH untuk menanggani kasus ini.
“Kami tidak ingin lagi kasus ini maju mundur seperti sebelumnya, dan perlu diingat jika status Cakades Supadi masih narapidana dan anda jawab sendiri atas kasusnya itu. Yang jelas kami telah menyiapkan berkas untuk laporkan kasus ini ke PTUN. Laporan yang diberikan hari ini, juga akan kami lampirkan sebagai pelengkap. Namun kami belum berani menyatakan bahwa ini kecurangan,” terang Ander saat dikonfirmasi di Mapolres Kediri Kota.
Menurutnya bahwa kasus Pilkades ini seperti kompetisi namun harus memakai cara-cara sehat yang tidak melanggar aturan hukum. “Namanya berkompetisi cara-cara apapun bisa dilakukan asal jangan melawan aturan hukum, untuk sementara kita akan rapatkan bersamatim. Bila saya beritahu sekarang, Pilkades nanti tidak akan seru,” imbuhnya. (nng)
