SERENTAK. Ribuan siswa SD dan SMP se Kota Mojokerto secara serentak di sekolah masing-masing melaksanakan salat gaib, tahlil dan doa serta donasi untuk korban gempa Cianjur. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Siswa SD dan SMP se Kota Mojokerto, baik sekolah swasta maupun negeri, melaksanakan salat gaiib untuk korban gempa Cianjur, Selasa (22/11/2022). Salat gaib dilaksanakan pukul tujuh pagi secara serentak di sekolah masing-masing.

Usai salat gaib, siswa bersama guru melaksanakan tahlil dan doa serta dilanjutkan dengan pengumpulan donasi. “Kegiatan ini dilaksanakan secara mendadak,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Amin Wachid SSos MSi.

Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip ini menuturkan, saat menonton pemberitaan di TV pada malam pascagempa, para kepala sekolah saling menelepon. Apalagi dikabarkan jika gempa terjadi saat pembelajaran di sekolah berlangsung.

“Dari situ para kepala sekolah bersepakat untuk melaksanakan salat gaib, tahlil dan doa serta mengumpulkan donasi dari siswa untuk korban gempa Cianjur. Jadi, kegiatan ini dilaksanakan karena rasa empati. Apalagi banyak siswa yang menjadi korban,” tuturnya.

Masing-masing sekolah melaksanakan kegiatan tersebut di tempat yang berbeda-beda. Ada sekolah yang melaksanakan di lapangan sekolah, ada yang di aula, dan ada juga yang melaksanakan di musala sekolah. “Kan ada memang sekolah yang memiliki musala yang cukup besar,” imbuhnya.

Tidak hanya siswa yang beragama Islam, siswa yang non muslim pun diberi tempat tersendiri untuk melaksanakan doa bersama. “Doa bersama dipimpin oleh guru agamanya masing-masing,” katanya.

Karena mendadak, lanjutnya, para siswa mendonasikan sebagian uang jajannya. “Bahkan tidak sedikit yang mendonasikan semua uang jajannya. Ini sebagai wujud empati,” tandasnya.

Tidak hanya berhenti pada hari ini saja, donasi akan terus berlanjut hingga Senin pekan depan. “Ini untuk memberi kesempatan yang lebih kepada para siswa dan orang tua untuk berdonasi. Hasilnya nanti kita setorkan ke rekening resmi penyalur bantuan untuk korban gempa Cianjur,” jelasnya.

Tidak hanya itu, usai kegiatan tersebut para siswa diminta untuk membuat karya tulis terkait dengan gempa bumi. Mulai dari penyebabnya hingga dampak yang ditimbulkan.

“Jadi, di sini juga ada unsur pembelajaran sebagian pelaksanaan kurikulum merdeka yang sudah diterapkan di kota Mojokerto mulai tahun ini,” tandasnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry