Photo by JACK GUEZ/AFP

GAZA | duta.co – Merinding! Pasukan Pertahanan Israel atau Israel Defense Forces (IDF) tidak bisa menyembunyikan rasa takutnya melawan militer Hamas, Palestina. Menurut mereka, ini bagaikan perang melawan hantu. Tiba-tiba pejuang Hamas, Palestina sudah berada di sampingnya. Dan, dar, der, dor, puluhan tentara berikut mobil tempur IDF hancur.

Israel mengakui kengeriannya itu. Selain datangnya tiba-tiba, pasukan Hamas begitu cepat mengeksekusi pasukannya yang tertembak mati. Nyaris tidak ada mayat militer Hamas. Robot dan AI yang dikerahkan IDF juga tidak bermanfaat. Lebih ngeri, tiba-tiba pasukan IDF tidak bisa mengoperasionalkan senjatanya.

Mengapa? Kelompok berhaluan Islam itu, menurut IDF,  berbasis di terowongan-terowongan di bawah tanah Gaza, yang membuatnya sulit terlacak. Menghancurkan terowongan tersebut akan sangat penting jika Tel Aviv berupaya membubarkan Hamas, seperti yang telah mereka janjikan setelah kelompok itu menyerang Israel pada 7 Oktober lalu.

Pertempuran di bawah tanah dapat menghilangkan beberapa keunggulan teknologi militer Israel. Bahkan nyaris lumpuh. Mantan tentara Israel yang pernah bertempur dalam perang di Gaza, Ariel Bernstein, menggambarkan pertempuran perkotaan di Gaza Utara sebagai gabungan antara penyergapan, jebakan, tempat persembunyian, dan penembak jitu.

Photo by JACK GUEZ/AFP

Mengingat terowongan tersebut memiliki efek yang membingungkan dan tidak nyata, menciptakan titik buta ketika orang-orang bersenjata Hamas muncul (tiba-tiba) entah dari mana untuk menyerang. “Rasanya seperti saya sedang melawan hantu. Kamu tidak melihatnya,” katanya dikutip Times Of Israel, Senin (30/10).

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada hari Jumat mengatakan dia memperkirakan serangan darat akan sulit dilakukan. Ia memperingatkan bahwa akan memakan waktu lama untuk membongkar jaringan terowongan Hamas yang luas. Digelontor air (laut) juga tidak mempan.

Belum jelas berapa sebenarnya panjang terowongan Hamas di Gaza. Yihyah Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, mengklaim pada tahun 2021 bahwa kelompok teror tersebut memiliki terowongan sepanjang 500 km.

“Mereka mulai mengatakan bahwa mereka menghancurkan terowongan Hamas sepanjang 100 km. Saya beritahu Anda bahwa terowongan yang kami miliki di Jalur Gaza melebihi 500 kilometer,” kata Sinwar saat itu, menyusul konflik berdarah selama 11 hari dengan Israel.

Selain lanskap yang sulit, Israel juga menghadapi tantangan dalam membentuk operasi militer melawan Hamas. Kelompok bersenjata tersebut diketahui menyandera sekitar 230 warga Israel yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober.

Salah satu sandera yang dibebaskan pada Senin, Yocheved Lifshitz, membenarkan kecurigaan bahwa para Hamas telah menyandera di terowongan. Lifshitz menggambarkan Hamas yang membawanya ke dalam sistem terowongan yang menurutnya “tampak seperti jaring laba-laba.”

“Mengingat perencanaan metodis yang terlibat dalam serangan (di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober), tampaknya Hamas akan menghabiskan banyak waktu untuk merencanakan tahap berikutnya, melakukan persiapan ekstensif di medan perang di Gaza,” tulis lembaga riset Soufan Center dalam sebuah pernyataan.

Meski berbekal robot-robot pelacak, kecerdasan buatan, dan pasukan khusus, Israel ternyata belum mampu menembus terowongan Hamas di Jalur Gaza. Pasukan Israel baru mampu mengungkap ratusan pintu terowongan. Jumlah ini sangat kecil dibandingkan dugaan ada ribuan pintu masuk ke terowongan itu. Setiap upaya untuk memasukinya pun harus dibayar dengan korban jiwa dari tentara Israel.

Pada Minggu (17/12/2023), militer Israel lagi-lagi memamerkan temuan terowongan besar di bawah Gaza kepada media. Terowongan ini ditemukan oleh pasukan khusus untuk terowongan yang disebut Yahalom.

Muncul Lagi

Abu Ubaidah, juru bicara sayap militer Hamas Brigade al-Qassam, muncul lagi pada Rabu untuk menyampaikan perkembangan perang melawan pasukan Israel di Gaza. Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan pasukan al-Qassam berhasil menghancurkan 41 kendaraan militer Israel dalam 72 jam terakhir.

Pasukan Hamas itu juga telah membunuh 25 tentara Israel dan melukai puluhan lainnya. Berikut pernyataan lengkapnya yang disiarkanchannel al-Qassam di Telegram dan dipublikasikan Palestine Chronicle, Kamis (21/12/2023).

Hancurkan 41 Kendaraan Israel dalam 72 Jam “Pejuang al-Qassam berhasil menghancurkan 41 kendaraan militer dalam 72 jam terakhir.” “Pejuang kami mengonfirmasi telah membunuh 25 tentara Zionis dan melukai puluhan [lainnya] dengan tingkat luka yang berbeda-beda.

Mereka juga menargetkan pasukan Zionis yang menyusup dengan peluru dan perangkat, anti-benteng dan anti-personel, terlibat dalam pertempuran jarak dekat dan menargetkan tim penyelamat mereka.

“Mereka (pasukan perlawanan Palestina) memasang dua terowongan dan sebuah rumah dan meledakkannya ke arah tentara pendudukan, selain operasi sniper yang menargetkan salah satu tentara.”

“Mereka membombardir markas besar, ruang komando lapangan, dan pertemuan militer dengan mortir dan rudal jarak pendek di semua lini pertempuran di Jalur Gaza.”

“Mereka menghujani kota Tel Aviv di pusat entitas Israel dengan rentetan roket, selain meluncurkan tembakan roket ke arah pemukiman Kiryat Shmona di utara Palestina yang diduduki.”

Terus perang, apa berhenti karena duit terkuras habis? Ini yang menghantui Israel dan seluruh sekutunya. Mereka berharap perang merembet ke negara lain. Dengan begitu, Israel akan memperoleh dukungan tambahan dari negara pro IDF. (berbagai sumber, sindonews.com)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry