Dekan FEB UNISMA, Nur Diana SE MSi (tengah) bersama BEM dan narasumber Webinar waspada Narkoba. (DUTA.CO/IST)

MALANG | duta.co – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar webinar bertajuk Alumni Talk Series “Waspada Narkoba bagi Generasi Milenial di Era New Normal”. Diikuti 900 peserta, webinar kali ini menghadirkan Alumnus dan dokter spesialis penyakit dalam yang juga dosen Faklutas Kedokteran (FK) Unisma.

Dalam kesempatan tersebut, Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSi menyampaikan bahwa mahasiswa sebagai generasi penerus harus ingat pada perannya dalam pembangunan bangsa. Mahasiswa juga berperan sebagai Agent of Change atau agen perubahan, ia sebagai kaum intelektual dalam perubahan negara. Juga sebagai pengontrol sosial  termasuk penyalur aspirasi masyarakat kepada pemerintah.

“Mahasiswa juga sebagai Iron Stock, yaitu penerus atau aset cadangan bangsa untuk melakukan perubahan. Dari semua peran tersebut dapat  disimpulkan bahwa mahasiwa berperan dalam melakukan perubahan dan pembangunan bangsa ke arah yang lebih baik,” ungkap Nur Diana,

Dekan yang dikenal getol menggelar acara keilmuan ini menambahkan, peran mahasiswa  yang sangat komplek tersebut, maka institusi dan semua perangkatnya harus membentengi mahasiswa  agar tidak terjerumus narkoba, lantaran peran penting mereka sangat vital, jika mereka rusak karena narkoba, maka hancur harapan bangsa ini.

“Apalagi masa pandemi Covid 19 yang berkepanjangan, segala aktivitas dilakukan secara virtual. Hal ini menimbulkan kejenuhan dan secara psikologi berhadapan dengan kevakuman. Dampaknya mereka kemudian mencoba hal-hal yang baru dengan narkoba. Beberapa media nasional mengulas meningkatnya kasus Narkoba di masa pandemi ini,” jelas Diana.

Untuk itu, ia berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran mahasiswa dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, serta meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam bentuk pencegahan penyalahgunaan narkoba. Serta mengajak dan mendorong para mahasiswa untuk menjalani kehidupan dengan baik secara sejahtera,damai, dan bahagia tanpa narkoba.

Sementara itu, Ketua BEM FEB UNISMA, Mat Bahri mengapreasiasi kepedulian alumni yang turut mendukung program kerjanya untuk selalu produktif di masa Pandemi dengan  menjadi narasumber. Ia berharap  kegiatan ini bisa memberikan pengetahuan dan kesadaran   mahasiswa  agar tidak mencoba-coba barang haram yang mampu merusak masa depan bangsa. Kedepan organisasi ini akan  meningkatkan produktifitas program kerjanya meskipun pandemi belum berakhir.

Dalam paparannya, Bahrul Ulum SE, Alumni FEB UNISMA, serta aktivis Anti Narkoba di Lembaga kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) menjabarkan bahwa NAPZA itu meliputi Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat-zat Adikti. Digolongkan sebagai zat-zat yang saat dikonsumsi akan mempengaruhi sistem syaraf pusat. Hingga akan mempengaruhi pula perasaan dan cara berpikir orang yang menggunakannya. Jika hal tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan efek halusinasi hingga secara tidak sadar kan melakukan tindakan yang sangat memalukan tanpa pengguna sadari.

Ia pun kemudian menyarankan tiga strategi penanganan narkoba, yang meliputi Demand Reduction, yakni memutus mata rantai para pengguna. Kedua dengan Harm Reduction, yakni pengurangan dampak buruknya. Serta Suply Reduction yang fokus memutus mata rantai pemasok Narkotika. Mulai dari produsen sampai pada jaringan pengedarnya.

Dokter penyakit dalam FK Unisma, dr HRM Hardadi Airlangga dalam penjelasannya mengatakan bahwa faktor penyebab penyalahgunaan narkoba ada 3 yaitu faktor pendorong berupa pengendalian diri lemah, keluarga, gangguan perilaku, pemberontak, tidak berprestasi di sekolah, tidak diterima di kelompok, berteman dengan pemakai. Sedangkan faktor individu, periode remaja, ingin tahu, coba-coba, atau ingin diakui teman. Serta faktor lingkungan, keluarga dan pergaulan.

Selanjutnya Hardadi mengajak mahaiswa FEB UNISMA untuk mewaspadai NAPZA yang memberikan efek berbeda-beda kepada penggunanya. Ada jenis Stimulan yang merangsang system syaraf pusat hingga menimbulkan perasaan segar, bersemangat, tidak lelah, tidak lapar, rasa nikmat, bahagia. Hingga disorientasimental, rasa cemas tinggi, mudah tersinggung, gugup, sulit tidur, mual-mual, merasa haus terus menerus, dan hipertensi. Untuk itu ia mengajak menjauhi narrkoba dengan segala macam bentuknya, jika masih mencintai masa depan. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry