Fajar Annas Susanto, S.Kom., M.Kom – Dosen Prodi S1 Sistem Informasi UNUSA

SISTEM Informasi adalah bidang yang menggabungkan ilmu komputer dengan bisnis dan manajemen. Seorang mahasiswa prodi sistem informasi dituntut untuk mempelajari teknik pemrograman dan proses bisnis yang ada di perusahaan.

Terdapat banyak pertanyaan lulusan sarjana Sistem Informasi dapat  memiliki profesi apa saja. Salah satu profesi yang dapat ditekuni oleh lulusan sarjana sistem informasi adalah sebagai Project Manajer.

Project manager adalah seseorang yang ditunjuk untuk menggerakkan organisasi proyek dan memimpinnya dalam mencapai objective project. Project Manager merupakan posisi puncak yang luar biasa dalam proyek yang memiliki beban tanggung jawab besar atas kesuksesan proyek.

 Pada proyek besar dan sangat kompleks, project manager bahkan harus memiliki kesempurnaan kompetensi, antara lain : knowledge yaitu tentang pengetahuan project manager akan project management, performance terkait dengan kemampuan project manager untuk mengaplikasikan pengetahuan project management yang dimiliki, dan personal terkait dengan bagaimana perilaku project manager dalam melaksanakan proyek atau aktivitas terkait.

Efektivitas personal mencakup attitude, karakter inti personal, dan kepemimpinan, yang menyediakan kemampuan untuk membimbing team proyek ketika mencapai objective proyek dan menyeimbangkan project constraints.

Project Manager harus mempunya ciri-ciri sikap seperti berikut Kejujuran dan integritas, berpikir seperti seorang generalis, toleransi terhadap sifat ambiguitas, toleransi terhadap ketidakpastian, keyakinan yang tinggi, tegas. orientasi pada proses, percaya diri/reflektif, terbuka dan mudah di akses , serta Cerdas.

Tugas dari seorang project manager untuk menjalankan dan mengendalikan rencana proyek terdengar mudah, tetapi faktanya merupakan kegiatan yang cukup rumit. Misal, proses dasar untuk memonitor dan mengendalikan proyek.

Di dalamnya terdapat titik keputusan setelah kegiatan memberikan tugas, mengumpulkan status, menganalisa perbedaan, dan mengambil tindakan perbaikan. Secara detail project manajer memiliki 2 tanggung jawab utama yaitu tanggung jawan internal dan eksternal.

 Tanggung jawab internal antara lain membuat jadwal proyek, merekrut anggota tim, memberikan tugas ke tim dan anggota tim, memantau dan mengendalikan hasil dari proyek dan setiap milestonenya. Sedangkan tanggung jawab eksternal antara lain: melaporkan status dan kemajuan proyek, bekerja dengan client (sponsor proyek) dan pemegang kepentingan lainnya, mengidentifikasi kebutuhan sumber daya dan mendapatkannya.

Tahapan yang harus diperhatikan dari seorang IT Project Manager terdiri dari 4 tahap yaitu Preconditioning merupakan tahapan pertama yang memberikan suatu penanaman pemahaman kepada seluruh stakeholder akan tujuan dari sebuah proyek. Tahap kedua yaitu Project in action, tahap ini merupakan serangkaian proses yang dimulai dari pengdeklarasian sebuah  sampai pada tahap penyelesaian.

Tahap ketiga yaitu Transition management, tahap ini merupakan tahapan pasca proyek, dimana hasil dari proyek tersebut harus diintegrasikan dengan proses bisnis dari secara menyeluruh dalam bentuk manajemen perubahan. Tahap terakhir adalah Continuous improvement, tahap ini merupakan mekanisme yang ada di dalam perusahaan yang merupakan komitmen untuk selalu memperbaharui diri ke arah yang lebih baik. Hal ini harusnya ditunjukkan dengan perbaikan atas kinerja.

Untuk menjadi project manajer yang handal dan memiliki kredibilitas, perlu orang tersebut untuk mengikuti sertifikasi manajemen proyek bagi profesional untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya.

Tiga besar sertifikasi manajemen proyek yang banyak diambil oleh para professional antara lain : Pertama, Project Management Profesional (PMP) adalah sertifikasi manajemen proyek yang paling populer di dunia.  Sertifikasi ini memberikan pengetahuan mendalam dalam menangani proyek, seperti: perencanaan, penjadwalan, pengendalian dan pemantauan serta penutupan proyek.

Sertifikasi PMP diterbitkan Project Management Institute (PMI) yang bekerja sama dengan perusahaan dan akademisi di seluruh dunia. Sertifikasi PMP diakui secara luas dan tidak didasarkan pada satu metodologi spesifik. Profesional bersertifikasi PMP lebih fleksibel dan mudah beradaptasi di industri, segmen pasar dan lokasi geografis yang berbeda.

Sertifikasi kedua adalah Certified Associate in Project Management (CAPM). CAPM adalah sertifikasi manajemen proyek entry-level untuk para manajer yang masih minim pengalaman dalam menangani proyek. Sertifikasi ini dari PMI, dan biasanya sebagai batu loncatan sebelum sertifikasi PMP.

Sertifikasi ketiga yaitu PRINCE2 Practitioner. PRINCE2 kependekan dari Projects in Controlled Environments merupakan sertifikasi manajemen proyek dari AXELOS yang diakui secara luas di seluruh dunia.PRINCE2 jauh lebih populer di Inggris dan negara-negara Eropa lainnya.

PRINCE2 Sertifikasi dibagi menjadi tiga sertifikasi: PRINCE2 Foundation, PRINCE2 Practitioner dan PRINCE2 Professional. PRINCE2 memiliki metodologi manajemen proyek yang unik dan berbeda dengan pengetahuan manajemen proyek umum seperti PMP. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry