PARA peserta Safari Run yang antusias mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh TSI II, Prigen. (foto duta.co: abdul)

PASURUAN | duta.co – Safari Run yang digelar Taman Safari II, Prigen Kabupaten Pasuruan, pada Minggu (6/8) pagi, kali ini diikuti sekitar 1.200 peserta. Para peserta tidak hanya datang dari Pasuruan atau dari kawasan daerah di Jawa Timur, melainkan datang dari luar negeri yakni Kenya, Jepang dan negara lainnya juga ikut serta dalam acara yang digelar tiap tahunnya tersebut.

Lomba lari ini memberikan tantangan tersendiri bagi para runners. Mereka harus menempuh jarak 5 kilometer dan 10 kilometer dengan medan jalan yang cukup berat dan menantang. Rute yang dilalui bukan rute yang mainstrem. Ada jalanan menanjak dan ada jalanan yang menurun. Selain medan jalan yang tanjakan dan turunan, runners juga bisa berlari dengan ditemani para satwa koleksi TSI II Prigen ini.

Pihak panitia sengaja memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mendekat melihat satwa. Namun, satwa yang boleh dilihat tidak semua, hanya satwa yang pemakan sayur dan buah – buahan, seperti Jerapah, Gajah, Unta, dan masih banyak lagi. Selain itu juga tidak memberikan akses kepada para peserta untuk melewati kandang hewan buas karena berbahaya.

Kesempatan itu disambut baik oleh para peserta. Mayoritas mereka memanfaatkan hal itu untuk mengabadikan foto bersama dengan satwa. Sebab, tidak ada kesempatan lain bisa berfoto dengan satwa di kandangnya. Selain acara safarin run ini mereka tampak senang, karena bisa selfie di kandang gajah, badak, dan masih banyak lagi.

Fito, salah satu peserta safari run, mengaku baru pertama kali mengikuti acara ini. Ia memang penasaran dengan safari run.

“Saya memang pecinta lari, hampir setiap hari saya lari. Begitu ada informasi safari run, saya langsung tertarik dan mendaftarnya untuk mencoba di kawasan yang belum pernah saya alami. Apalagi hawanya sejuk di bawah gunung dan sambil menikmati pemandangan satwanya, “beber dia.

Peserta lainnya, Mellysa Amalia, mengakui rute yang dilalui para peserta Safari Run itu sangat anti mainstream. Ia menyebut, medan yang dilaluinya cukup berat, karena ada tanjakan dan ada turunan. Namun, itu menjadi tantangan sendiri buat peserta.

“Beruntung, saya sudah sering gowes. Tapi tetap saja, saat safari run ini menguras tenaga. Namun sudah terbayarkan dengan apa yang saya lakukan, “ucapnya.

Menurut dia, dengan mengikuti Safari Run bisa mendapatkan kesempatan melihat secara langsung satwa dari jarak yang dekat, itu hal yang paling indah.

“Tapi jangan sampai kami merusak atau mengganggu satwa-satwa itu. Kami wajib melindunginya. Senang juga, bisa foto selfi beberapa kali di depan kandang satwa, seperti gajah, jerapah, dan lainnya, “imbuhnya. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry