Novera Herdiani, SKM, MKes – Dosen Prodi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan

GERAKAN kembali ke alam (back to nature) tidak hanya menjadi slogan saja tetapi masyarakat bisa menganggap penting arti dan manfaat dari gerakan ini. Memanfaatkan tanaman herbal dalam kehidupan sehari-hari yaitu salah satunya dengan tanaman rosella.

Rosella atau dikenal dengan asam paya, asam kumbang dan asam susur memiliki nama ilmiah Hibiscus sabdariffa Linn, termasuk famili Malvacea dan terdapat 2 tipe utama, yaitu Hibiscus sabdariffa var.

Altassima dan Hibiscus sabdariffa var. sabdariffa. Tanaman ini berasal dari Asia (India hingga Malaysia) atau Afrika tropis yang kemudian menyebar hingga ke Amerika Tengah. Rosella dapat tumbuh di berbagai kondisi tanah, dari dataran rendah hingga dataran tinggi.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Rosella terdiri dari berbagai jenis, di antaranya yaitu rosella merah, rosella ungu, rosella hitam, rosella kuning, rosella putih, dan rosella hijau. Namun, yang biasa dikonsumsi yaitu rosella merah.

Kelopak rosella merah merupakan salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai sumber antioksidan. Kelopak rosella dalam pelarut air mempunyai total aktivitas antioksidan yang tinggi sebesar 54,1%.

Aktivitas antioksidan pada kelopak rosella jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman lain seperti: kumis kucing dan bunga knop. Antioksidan merupakan suatu senyawa yang dapat menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi.

Cara kerja senyawa antioksidan adalah bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk radikal bebas tidak reaktif yang relatif stabil. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas.

Tanaman rosella bisa mencapai tinggi 0,5-3 meter dan mengeluarkan bunga hampir sepanjang tahun. Batangnya berbentuk bulat, tegak, berkayu dan berwarna merah. Daunnya berupa daun tunggal, menjari, berujung tumpul, bergerigi, dan dengan pangkal berlekuk. Panjang daunnya 6-15 cm dan dengan lebar daun 5-8 cm.

Tangkai daun bulat berwarna hijau dengan panjang 4-7 cm. Biji muda berwarna putih dan tua berubah menjadi abu-abu kehitaman. Bunga rosella yang keluar dari ketiak daun merupakan bunga tunggal, artinya pada setiap tangkai hanya terdapat satu bunga.

Bunga dari tanaman rosella mempunyai 8-11 helai kelopak bunga yang berbulu dengan panjang sekitar 1 cm, dengan pangkal saling berlekatan, dan berwarna merah. Kelopak bunga ini yang sering dianggap sebagai bunga oleh masyarakat, dan bagian inilah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman.

Rosella merah mempunyai warna merah yang cemerlang dan menarik serta didapatkan rasa asam yang masam dan cocok untuk membantu pencernaan, dan dipercaya mampu menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Kelopak bunga rosella juga mengandung vitamin C, vitamin D, vitamin B1, B2, niacin, riboflavin, vitamin A, zat besi, asam amino, polisakarida, omega 3, kalsium. Rasa asam dari kelopak bunga rosela disebabkan kandungan vitamin C, asam sitrat dan asam glikolik.

Tiap 100 gram kelopak rosella mengandung vitamin C yang cukup tinggi, yaitu sekitar 260-280 mg. Kandungan vitamin C membantu menjaga kolesterol dalam darah dengan cara membatasi penyerapan kolesterol dan meningkatkan pembuangan kolesterol LDL dari hati.

Vitamin C berfungsi menetralisir lemak dalam tubuh, metabolisme kolesterol dan memiliki kemampuan dalam mencegah HDL dari pengaruh oksidasi fisiologis, sehingga jumlah HDL dalam darah meningkat. Vitamin C dapat mencegah kolesterol LDL, dampak buruk stres oksidasi dan memperbaiki gangguan fungsi endotel.

Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kandungan dan manfaat rosella. Rosella bisa dimanfaatkan sebagai minuman teh rosella untuk menurunkan kolesterol dengan minum seduhan teh rosella kering antara 3 sampai 5 bunga dalam 1 cangkir sedang, sehari 2 kali rutin dilakukan selama 10 hari berturut-turut, selanjutnya dikonsumsi rutin sehari-hari untuk kesehatan satu cangkir kecil.

Secangkir teh rosella setelah makan bisa mengurangi karbohidrat terserap tubuh. Tidak hanya sebagai minuman, bahan makanan seperti selai atau jeli, rosella merah juga dimanfaatkan sebagai fitokimia atau obat herbal. Bagi penderita sakit lambung dan darah rendah, baiknya bunga rosella dikonsumsi setelah makan. Meski rosella merah kering kaya manfaat tetapi untuk penggunaan dosis rosella yang tepat juga harus diperhatikan. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry