SURABAYA | duta.co – Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad berharap revisi Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2019 tentang Penanaman Modal, memberikan dampak langsung pada penurunan angka pengangguran.

“Revisi Perda ini saya harapkan juga diorientasikan pada konektivitas terhadap penurunan angka pengangguran terbuka. Masalah ini selalu menjadi pekerjaan rumah yang pelik bagi Pemerintah,” ujar Sadad, Selasa (2/7/2022).

Lanjutnya, pengangguran terbuka adalah masalah sendiri, ditambah jumlah angkatan kerja baru yang harus mendapatkan penanganan.

Dirinya tak ingin, kondisi pada tahun 2020 terulang lagi. Saat investasi PMA dan PMDN naik, bahkan tertinggi secara nasional, yaitu 78,3 triliun sepanjang tahun 2020. Secara kumulatif merupakan kenaikan tertinggi dalam sejarah Jatim, yaitu naik 33,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Di sisi lain tumbuhnya realisasi penanaman modal asing dan dalam negeri itu tak berbanding lurus dengan penurunan tingkat pengangguran terbuka. Pengangguran justru naik, di tahun 2020 berada pada angka 5,84 persen, naik drastis dibandingkan tahun 2019 yang berada pada angka 3,82 persen, naik lebih dari 50 persen,” ungkap Ketua DPD Partai Gerindra Jatim ini.

Pria yang masih keluarga besar Ponpes Sidogiri Pasuruan ini juga mengapresiasi perkembangan angka pengangguran terbuka terbuka mulai turun menjadi 5,74 persen apda tahun 2021.

‘Saya optimistis dengan adanya revisi perda ini, ditambah dengan memperkuat sinergitas antar organisasi perangkat daerah, terutama yang terkait langsung dengan sektor UMKM, seperti Disnakertrans, DisKOPUKM, Disperindag, dan lainnya, Gubernur Khofifah berada di trek pemulihan ekonomi terunggul dibandingkan provinsi lain,” ujarnya.

Sektor UMKM ini dalam beberapa tahun telah memberikan kontribusi besar terhadap PDRB Jatim, di mana angkanya selalu di atas 50 persen. Pemerintah Daerah harus memberikan support penuh terhadap geliat UMKM dalam rangka _ecovery ekonomi pasca pandemi covid 19. Zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry