Ishak, pedagang kue tradisional (jajanan putu) saat menjajakan dagangan di Tulangan, Sidoarjo, Senin (5/4/21). (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Pandemi Covid-19 yang melanda membuat para pelaku usaha baik usaha besar, menengah, maupun kecil, menjerit. Ditambah lagi, dengan pemberlakuan PSBB dan berlanjut dengan PPKM hingga saat ini.

Seperti halnya yang dialami salah satu pedagang jajanan tradisional kue Putu (kue basah tepung berisi gula jawa), Ishak (35), warga asal Brebes yang berdomisili di Krian Sidoarjo.

Kepada duta, Senin (5/4/21), Ishak mengaku sudah berjualan kue putu selama 10 tahun. Di masa pandemi ini, dirinya sangat merasakan dampak dari penjualan kue miliknya.

“Setiap hari saya bawa 3 kilo bahan terkadang habis dan terkadang masih sisa. Itu pun saya kelilingnya di daerah Tulangan, mas cari pelanggan baru. Ya sepi, tapi disyukuri, mas, apalagi saat ini masih pandemi Covid-19,” ujarnya.

Pria yang bertempat tinggal di Desa Jeruk Gamping, Krian, Sidoarjo ini mengatakan, di masa pandemi, dirinya mengaku kesusahan mencari pelanggan. “Susah, mas. Terlebih lagi setelah ini datang bulan puasa Ramadhan, pastinya saya tidak berjualan dan libur total pulang kampung mas. Saat ini cari uang atau berjualan keliling susah dan sepi,” terang Ishak.

Ditanya mengenai bantuan Pemerintah, dirinya mengatakan pernah dapat, namun saat ini tidak. “Saya tidak tahu masih ada bantuan seperti itu lagi atau tidak,” tutup Ishak.

Sementara, Wawan (44), pembeli kue putu Ishak mengatakan, di masa pandemi ini, dirinya turut prihatin dengan para pelaku usaha. “Apalagi ini pemerintah rencana akan memperpanjang PPKM Mikro lagi. Memang ada positifnya untuk pencegahan penyebaran Covid, akan tetapi pelaku usaha, terlebih usaha kecil khususnya, akan berdampak sekali, banyak yang mengeluh,” terangnya. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry