Prihatin, anak-anak muslim di Myanmar dalam posisi ketakutan. Tampak mereka pasrah dan berdoa agar segera turun pertolongan Allah swt. (FT/eramuslim)

NAYPYIDAW | duta.coPemerintah Myanmar semakin sadis, membiarkan aparat bertindak seenaknya terhadap umat Islam di sana. Belasan anak-anak etnis Muslim Rohingya berusia hingga 10 tahun kini berada di dalam penjara Myanmar. Mereka ditangkap oleh aparat kepolisian dengan tudingan terlibat dalam kelompok pemberontak, demikian diberitakan Reuters dalam terbitannya hari Jum’at (17/03/2017).

“Ada 13 belas anak-anak dari 400 orang yang ditangkap aparat kepolisian Myanmar sejak 9 Oktober 2016 hingga bulan Maret 2017,” tulis dokumen rahasia bertanggal 7 Maret 2017 yang berhasil diperoleh Reuters.

Dalam dokumen tersebut menyatakan bahwa beberapa anak mengaku bekerjasama dengan para pejuang Muslim Rohingya dalam 3 serangan menyasar pos perbatasan kepolisian Myanmar pada awal bulan Oktober 2016 kemarin.

Mereka kini ditahan secara terpisah oleh aparat kepolisian Myanmar dari tersangka dewasa lainnya. Dalam konteks terkait, juru bicara pemerintah Myanmar mengakui bahwa mereka telah menangkap sejumlah anak-anak dalam operasi militer terhadap minoritas Rohingya. “Pihak berwenang akan patuh pada ketentuan hukum yang berlaku,” seraya mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui keberadaan 5 anak-anak yang sebelumnya ditangkap.

Senada dengan juru bicara pemerintah, seorang polisi Myanmar Kapten Than Shwe mengatakan bahwa pihak kepolisian menangkap seluruh pihak yang memiliki hubungan dengan para pejuang, apakah mereka anak-anak atau bukan. “Pengadilan yang akan memutuskan apakah mereka bersalah atau tidak.”

Dalam hukum Myanmar menyatakan bahwa anak-anak antara umur 7 dan 12 tahun tidak menanggung tanggung jawab pidana, kecuali mereka berada pada tingkat kematangan yang memungkinkan pemahaman tentang konsekuensi dari perbuatannya.

Di India juga sama. Minoritas Muslim kembali menerima ancaman pengusiran disertai pembunuhan oleh kelompok agama mayoritas. Kali ini Muslim India di wilayah negara bagian Uttar Pradesh di India utara menjadi sasarannya.

Ancaman dan pengusiran ini diterima penduduk Muslim setelah pengumuman kemenangan partai Narendra Modi, perdana menteri India saat ini dalam pemilu lokal. “Kamis (16/03) malam puluhan poster peringatan muncul di rumah-rumah penduduk Muslim di Jianagla, Uttar Pradesh, India. Mereka memperingatkan dan mengancam akan menerima konsekuensi serius jika tidak segera meninggalkan desa,” ujar sumber yang minta dirahasiakan identitasnya kepada surat kabar The Times.

Poster-poster ancaman tersebut ditempel oleh warga Hindu dan ditujukan kepada sekitar 200 warga Muslim dari 2.500 jiwa penduduk Jianagla. “Mereka (umat Hindu) mengancam akan melakukan apa yang dilakukan Presiden Trump terhadap umat Islam,” sumber menambahkan.

Sejak pengumuman kemenangan Bharatiya Janata Party dalam pemilihan lokal di negara bagian Uttar Pradesh pada akhir pekan lalu, tingkat ancaman dan intimidasi terhadap Muslim India terus meningkat di wilayah utara India. (hud/em)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry