Suasana proses mediasi di ruang BK SMKN 1 Suboh (FT/Heru)

SITUBONDO | duta.co – Perkelahian beberapa siswa SMK Negeri 1 Suboh yang menjadi perbincangan publik dan viral dalam pemberitaan serta video tersebar di media sosial, akhirnya dimediasi oleh pihak sekolah dan disaksikan pihak yang berwajib, Jumat, (24/6/2022).

Peristiwa perkelahian itu terjadi di luar areal sekolah, tepatnya di pinggir Jalan Raya Suboh pada hari Kamis 23 Mei 2022 siang, sepulang dari sekolah. Pasca kejadian, pihak BK (Bimbingan dan Konseling) SMK Negeri 1 Suboh pada hari itu juga langsung memanggil para siswa yang terlibat perkelahian, termasuk orang tua wali dari siswa tersebut.

“Orangtua wali murid yang terlibat perkelahian saat di ruang BK, pada hari Kamis (23/6), meminta dan memasrahkan kepada pihak sekolah (BK) untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Selanjutnya, Hari ini, Jumat (24/6/2022) pukul 09.00 WIB, pihak BK SMKN 1 Suboh menindaklanjuti proses mediasi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam proses mediasi ini, juga melibatkan Polsek Suboh dan Komite SMKN 1 Suboh, termasuk orang tua pihak terlibat,” jelas Irna, Koordinator BK SMKN 1 Suboh.

Ketika proses mediasi di ruang BK SMKN 1 Suboh, kata Irna, sejumlah siswa yang terlibat perkelahian, yakni F, C dan T, tampak sopan dan menundukkan kepalanya. “Peristiwa perkelahian itu faktornya kesalahpahaman. Hari ini, adalah lanjutan proses mediasi untuk menyelesaikan kesalahpahaman antar siswa yang terlibat perkelahian tersebut,” jelas Irna.

Dilain pihak, Wakasek Bidang Kesiswaan SMKN 1 Suboh Muntaha mempertegas bahwa, kejadian perkelahian itu merupakan buntut kesalahpahaman yang terjadi beberapa hari lalu. Kesalahpahaman itu, berawal ketika selesai kegiatan class meeting, pada Hari Rabu (22/6), kebetulan siswa pulang sekolah secara bersamaan.

Hanya saja ketika para siswa itu pulang, kata Muntaha, ada sejumlah siswa bercanda sambil memblayer gas sepeda motor yang dikendarainya. Sementara sejumlah siswa lain yang merasa terganggu, tidak menerima tindakan yang dilakukan oleh siswa yang memblayer gas sepeda motornya itu.

“Penyebab perkelahian ketiga siswa itu terjadi, hanya karena memblayer gas sepeda motor saja. Saat kejadian, siswa itu masih berseragam sekolah. Kondisi siswa yang terlibat perkelahian sehat tak kurang suatu apa pasca kejadian tersebut,” terang Muntaha.

Setelah dilakukan mediasi, sambung Muntaha, ketiga siswa yang terlibat perkelahian pun sepakat berdamai dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi dengan menandatangani surat perjanjian yang bermaterai yang disaksikan pihak oleh Anggota Polsek Suboh dan orangtuanya masing-masing.

Sebagai upaya agar hal-hal serupa tidak terulang kembali, imbuh Muntaha, pihak sekolah akan memberikan sanksi yang bersifat edukasi dan lebih mengintensifkan lagi pembinaan di sekolah sesuai prosedur sehingga kejadian seperti itu diharapkan tidak terulangi lagi kedepannya.

Sementara Kapolsek Suboh AKP Subaidi menjelaskan, kasus tersebut telah selesai di intern sekolah. “Perkelahian tersebut, sudah dimediasi dan selesai di intern sekolah,” ujarnya.

Kapolsek juga menghimbau kepada para siswa yang terlibat perkelahian agar patuh dan mengikuti nasehat serta arahan dari orang tua dan guru. “Perjalanan kalian masih panjang, kalian adalah calon pemimpin. Untuk itu, kalian harus belajar yang baik, patuh pada orangtua dan guru kalian dan jangan tinggalkan salat dan jangan lupa selalu berdoa,” kata AKP Subaidi saat ikut mediasi pelajar yang terlebat perkelahian itu.

Tak hanya itu Kapolsek saja yang disampaikan Kapolsek dihadapan siswa yang di mediasi. Akan tetapi, Kapolsek mengingatkan kepada siswa agar kendaraan sepeda motornya tidak menggunakan knalpot brong. (her)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry