SURABAYA | duta.co – Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf melihat kelompok radikal sedang menyiapkan ‘gaco’ di Pilpres mendatang. Menurutnya, Pilpres dijadikan memometum mereka untuk konsolidasi dengan mengusung satu simpul.

“Mereka akan mengusung satu simpul yang dijadikan semacam ujung tombak atau dalam bahasa jawa sebagai gaco. Ya mereka akan terus mencari, mungkin masih menimbang-nimbang ada yang ini, ada yang itu, kita akan lihat nanti,” ungkap Gus Yahya, saat menggelar pertemuan dengan pimpinan media, tokoh agama, pemuda dan akademisi di Surabaya, Rabu (11/1/2023).

Menurutnya, terkadang, antara langkah kelompok ini, tidak selalu sama dengan manuver yang dilakukan gaconya.

“Kadang gaconya melakukan manuver kamuflatif, karena dia mungkin agendanya tidak selalu sama. Kalau gaconya ini kan yang penting bisa menjadi presiden,” jelasnya.

Keadaan ini menjadi hal yang sangat problematis. Menurutnya, Jika kelompok radikal ini menemukan momentum dan menemukan gaco, mereka bisa menjadi ancaman yang sangat serius.

Ada kecenderungan kelompok-kelompok radikal punya ideologi dan agenda untuk mengganggu integritas nasional.

“Ini yang perlu kita cegah dan sejak awal kita tidak hentinya menyerukan supaya jangan menggunakan politik identitas,” tuturnya.

Menurutnya semua pihak perlu memikirkan potensi ancaman ini supaya semua siap. Ia juga menyampaikan pada masyarakat untuk tetap bersama menjaga kepentingan , kemaslahatan bersama.

“Kita perlu menjadikan momentum ini sebagai momentum hidup mati dan momentum untuk mempertaruhkan segalanya. Tapi ini adalah sekedar mekanisme mewadahi ikhtiar kita bersama. Yang paling penting kita pertahankan suasana yang aman, stabil, harmonis diantara kita,” pungkas Gus Yahya. (zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry