(kiri -ka) Vice President Petrochemical Industry Business PT Pertamina Patra Niaga, Oos Kosasih bersama Vice President Sales & Marketing PT Pertamina International Shipping, Muhammad Reza saat penandatanganan kerjasama untuk memperkenalkan produk Petrokimia melalui pengapalan perdana Green Coke. DUTA/ist

SURABAYA  | duta.co – PT Pertamina (Persero) melalui Sub Holding Commercial & Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga dan Sub Holding Shipping yaitu PT Pertamina International Shipping melaksanakan seremoni pengapalan perdana salah satu produk petrokimia Pertamina yaitu Green Coke kepada PT Yosomulyo Jajag.

Kegiatan pengapalan perdana ini dihadiri Vice President Petrochemical Industry Business PT Pertamina Patra Niaga, Oos Kosasih, Vice President Sales & Marketing PT Pertamina International Shipping, Muhammad Reza dan Direktur Utama PT Yosomulyo Jajag, Senin (30/5/2022).

Dalam sambutannya, Oos Kosasih mengatakan bahwa distribusi produk green coke yang sebelumnya menggunakan skema Free On Board (FOB) saat ini diubah menjadi Cost and Freight (CFR).

Tujuan pengubahan skema ini tentunya untuk meningkatkan kehandalan dan kelancaran operasional distribusi produk green coke ke end user dalam hal ini PT Yoso Mulyo Jajag.

“Selain itu adalah bentuk sinergi dan kolaborasi dari PT Pertamina Patra Niaga dengan PT Pertamina International Shipping yang tentunya dengan skema CFR ini menjadi portofolio bisnis baru bagi PT.Pertamina Internasional Shipping dan membuka peluang sinergi dan kerjasama dalam distribusi produk Petrochemical yang lainnya ke End User,” ungkap Oos.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang komersial dan perniagaan, PT Pertamina Patra Niaga memiliki berbagai macam produk petrokimia seperti green coke, aspal (bitumen), sulfur, prophylene dan lainnya.

“Tentunya produk turunan dari petroleum ini memiliki nilai jual dan kebutuhan yang cukup signifikan untuk kebutuhan industri. Seperti contohnya produk green coke yang digunakan sebagai alternatif bahan bakar karena memiliki kandungan kalori yang tinggi segmentasi industri semen logam dan pembangkit listrik atau digunakan sebagai reduktor dalam proses peleburan timah, alumunium maupun industri yang lainnya” tambah Oos.

Pada kesempatan lain, Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga, Deden Mochamad Idhani mengatakan bahwa produk petrokimia Pertamina Patra Niaga telah memenuhi standar internasional dan digunakan dalam kegiatan industri nasional.

“Di wilayah Jatimbalinus, kami menyalurkan sebanyak 75.000 ton produk green coke pada tahun 2021 kemarin kepada industri logam pengolahan produk alumunium, 175.000 ton produk aspal (bitumen) kepada lebih dari 50 konsumen yang tersebar di Jatimbalinus serta produk LAWS (Low Aromatic White Spirit) sebagai bahan baku industri cat sebanyak 15.000 ton,” ujar Deden.

“Sebagai Sub Holding Pertamina pada sektor Commercial & Trading, Patra Niaga senantiasa memastikan penyaluran energi berupa BBM, LPG, Petrokimia dan produk retail lainnya terpenuhi untuk konsumen. Jika membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi kontak Pertamina (Pertamina Contact Center) 135 atau aplikasi MyPertamina,” pungkas Deden. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry