Kasi SMK Cabdin wilayah Bangkalan, Nahtim, saat melakukan pemantaun di SMKN-1 Blega. (DUTA.CO/Amin)

BANGKALAN | duta.co – Keberhasilan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka di SMK 1 Tanjungbumi dan SMAN 1 Tanjungbumi menjadi rujukan dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka SMA dan SMK di Kabupaten Bangkalan. Menjelang KBM tatap muka yang rencannya dimulai pada 21 September mendatang, Cabdin wilayah Bangkalan terus melakukan pengecekan ke sejumlah sekolah.

“Nanti tanggal 21 September seandainya ada surat dari ibu gubernur, sesuai dengan harapan Kadisdik jatim, kita langsung melangkah dan kita sudah siap melaksanakan KBM tatap muka,” kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bangkalan, Sunarto, melalui Kasi SMK, Nahtim M Kasi, Jumat (18/9).

Dikatakan dia, dari hasil pemantauan, secara umum SMK sudah siap untuk melaksanakan KBM tatap muka. “Kita sudah cek semuanya, mulai dari tempat cuci tangan, bilik disinfektan dan sarana protokol kesehatan covid-19 lainnya,” kata Nahtim sapaan akrabnya.

Dijelaskan Nahtim, dalam pemantauan di SMKN-1 Blega para siswa dan guru menyampaikan bahwa mereka lebih senang dan siap untuk mengikuti KBM tatap muka dari pada  pembelajaran daring, apalagi yang berkaitan dengan bidang studi produktif.

“Siswa SMK yang melaksanakan praktek ternyata mereka lebih suka KBM tatap muka. Kenapa mereka lebih suka KBM tatap muka? Mereka yang produktif kesulitan karena tidak bisa langsung tanya apa kesalahannya, seperti jurusan Tehinik sepeda motor, ini kan bisa langsung tanya kalau KBM tatap muka,” terangnya.

Untuk siswa SMK yang melakukan praktek, kata Nahtim, sebelum dan sesudah melakukan praktek siswa harus disemprot dengan cairan disinfektan. “Ini harus dilaksanakan karena sesuai hasil koordinasi Kemendagri dengan Kemendikbud. Kemendgari sangat setuju, karena SMK muaranya keterampilan yang harus dimiliki. Dan terus terang, kalau SMK terutama jurusan tehnis kesulitan kalau pembelajaran daring, kalau SMK yang jurusan perkantoran mungkin masih bisa,” tuturnya.

Salah seorang guru SMKN-1 Blega, Nurul menjelaskan, murid-murid di group WA sekolah sangat  menginginkan segera dimulai pembelajaran tatap muka. “Mereka kepingin banget mengadakan pembelajaran tatap muka oleh karena kesempatan ini akan digunakan secara baik oleh siswa dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” kata Nurul.

Sementara itu, Kepala SMKN-1 Blega, Sueib, menyatakan bahwa, SMKN 1 Blega sudah siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. ”Kita sudah mensimulasikan kepada guru dan siswa melalui tatap muka praktek dan semua guru dan siswa sudah siap menerapkan pembelajaran tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ujarnya

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, H Sudiyo mengatakan, untuk KBM tatap muka ini rekomendasinya berdasarkan zona. “Rekom kegiatan belajar mengajar tatap muka kita berbasis pada zona. Di saat itu zona kuning, atau maksimal di zona oranye kita merekomendasikan khusus. Untuk zona oranye rekomnya hanya catatan-catatan khusus. Untuk yang zona kuning kita lepas, dengan cacatan tetap mengindahkan protokes,” jelas Yoyok sapaan akrbanya.

Protokol kesehatan yang dimaksud antara lain kesiap siagaan lembaga dalam mengadakan kegiatan belajar tatap muka. “Ya sarana yang dimiliki, seperti bangku, kursi harus diatur jaraknya, kemudian kamar mandi khusus harus disiapkan, ketersediaan thermogun hand, hand sanitizer, masker kemudian ditunjang dengan adanya surat pernyataan dari wali murid  untuk ketersediaan anaknya mengikuti belajar tatap muka,” katanya

Dalam masalah bisa tidaknya sekolah melaksanakan kegiatan belajar tatap muka, Dinkes hanya sebatas memberikan rekom saja. “Ranah kami hanya merekom. Di saat lembaga sudah memenuhi persyaratan untuk prokes ya otomatis kita rekom. Untuk  yang memberikan keleluasaan dan hak prerogatif itu adalah Ketua Satgas Kabupaten Bangkalan,” pungkasnya. (min)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry