CURANMOR: Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Muhammad Iqbal saat mengecek kondisi pelaku di kamar mayat RSU Dr Soetomo Surabaya Duta/Tunggal Teja

SURABAYA | duta.co – Dua residivis pencurian kendaraan bermotor (curanmor), Rusli (37) asal jalan Simomulyo Baru 7-A/4 Sukomanunggal dan Muzen (25) asal jalan Karang Asem Ploso, Tambaksari, akhirnya tewas, Selasa (26/9/2017) pagi. Kedua pelaku curanmor itu ditembak mati karena melawan saat ditangkap polisi.

Timah panas yang dilesakkan personel polisi akhirnya menembus dadanya. Jasad kedua tersangka kemudian dilarikan ke kamar mayat RSU Dr Soetomo Surabaya.

Kedua tersangka dikenal sebagai raja tega dan alap-alap motor yang sudah beberapa kali keluar-masuk penjara (residivis). Sedikitnya sudah empat kali, tersangka mencuri sepeda motor. Terakhir ia disangka mencuri sepeda motor Honda Vario dengan Nopol L 5763 HF sebelum akhirnya dikejar anggota Resmob Polrestabes Surabaya dan menjadi akhir hidupnya.

Informasinya, Selasa (25/9) dini hari, pelaku mencuri sepeda motor milik Juli Jannah, warga Desa Sarirogo, Sidoarjo. Namun aksi kedua pelaku ini berhasil dilumpuhkan. Bersamaan dengan itu, Tim Resmob Polrestabes Surabaya melakukan penyelidikan terhadap DPO atas nama tersangka (Rulsi, red). Saat itu polisi mendapat informasi bahwa tersangka mengendarai sepeda motor honda Vario dari Sidoarjo ke arah Madura.

Selanjutnya, Tim Resmob membagi tugas melakukan penyanggongan ditempat yang kemungkinan digunakan sebagai jalur. Kemudian pada saat melintas di jalan Dharma Husada Surabaya, anggota melihat dua orang laki laki mengendarai sepeda motor Vario dan salah satunya diketahui dari cirri-cirinya bernama Rusli.

Anggotapun melakukan pengejaran sampai di jalan Karang Asem Ploso Surabaya. Saat diminta menghentikan laju kendaraanya, pelaku mengeluarkan celurit dari dalam bajunya. Akhirnya anggota menendang sepeda motor pelaku hinga jatuh. Pada saat akan dilakukan penangkapan kedua pelaku berusaha menyabetkan ke arah anggota.

Akhirnya anggota melakukan tembakan peringatan ke arah udara, tapi tidak dihiraukan oleh pelaku. Sehingga terpaksa melakukan penembakan terhadap keduanya tepat di dada sehingga membuat kedua pelaku jatuh tersungkur. Namun pada saat kedua pelaku dibawa kerumah sakit dalam perjalanan kedua pelaku meninggal dunia.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Muhammad Iqbal mengatakan, inilah akibatnya jika beraksi di Surabaya. “Tadinya kita akan melumpuhkan kedua pelaku dalam keadaan hidup hidup, namun pada saat akan ditangkap kedua pelaku ini malah melakukan perlawanan, maka anggota kami terpaksa melakukan tindakan terukur dengan menembakan timah panas ke arah dadanya ,” tegasnya.

Masih lanjut Muhammad Iqbal, kedua pelaku ini merupakan pelaku curanmor raja tega sebab setiap beraksi kedua pelaku ini selalu membawa senjata tajam. Bahkan pelaku tidak segan membacok atau membunuh korbannya. “Kedua pelaku ini juga merupakan residivis keluar masuk penjara,” ujarnya.

Tak lupa Iqbal juga mengingatkan pelaku kejahatan tidak ‘bermain’ di wilayah Surabaya. “Ojok neko-neko nang Suroboyo nek kepingin urip” ( jangan main main di surabaya kalau masih kepingin hidup),” tandasnya. tom/gal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry