Ahad (30/1), para pemenang lomba berfoto bersama Ketua NU dan Muslimat NU Krapyak di Gedung Kanzus Shalawat 2 Semarang (rif)

SEMARANG | duta.co – Perempuan tidak sebatas menjadi ibu yang mengasuh anak. Dewasa ini, perempuan telah memiliki ruang gerak di masyarakat. Paradigma pemberdayaan perempuan diabadikan oleh Pimpinan Ranting (PR) Muslimat NU Krapyak, Semarang Barat, Kota Semarang dengan lomba video dan foto untuk menyambut Hari Lahir (Harlah) ke 96 Nahdlatul Ulama.

Menurut Ketua Muslimat NU Krapyak, Hj Iswahani, tujuan lomba video untuk memberi inspirasi kemandirian perempuan NU, “Setelah selesai dengan kewajiban sebagai ibu dan istri di rumah, perempuan NU juga bisa berkontribusi dengan mengabdikan diri kepada masyarakat, terutama umat islam,” kata Iswahani usai penyerahan hadiah, Ahad (30/1) pagi.

Dia ungkapkan Fatayat dan Muslimat memiliki peran untuk menyampaikan kebutuhan perempuan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di kelurahan. Terlebih banyak anggota PKK dari unsur aktivis perempuan NU, “Mereka (perempuan NU) bermetamorfose di banyak posisi yang bermanfaat bagi masyarakat. Pantes dan kewes, sangat disayangkan jika tidak bisa tampil,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, lomba video bertema ‘Profil Perempuan NU Tangguh’. Iswahani pun menyebut ketentuan peserta adalah anggota Muslimat NU atau Fatayat NU, konten video memberikan penegasan bahwa perempuan ikut berkontribusi dalam menopang perekonomian keluarga, memiliki kontribusi keumatan di bidang agama seperti pengajar Al-Qur’an, dan memiliki peran di masyarakat, “Seberapa luas lingkup kontribusi perempuan menjadi pertimbangan juri,” urainya.

Sedangkan lomba foto bagi Fatayat NU mengangkat tema ‘The Power of Bunda’ dengan ketentuan wajib mengenakan seragam Fatayat NU, dan foto bersama keluarga, “Lomba foto ini mengangkat pesan Fatayat yang notabene ibu muda berperan penting dalam pendidikan anak, terutama mengenalkan dan mewariskan pada anak-anak tentang Islam Ahlussunnah wal-Jama’ah an-Nahdliyah.

Selanjutnya lomba foto 3G (3 generasi) yang menjelaskan ibu, anak, cucu dan bahkan cicit tetap berkhidmah di NU, “Minimal foto bersama 3 generasi dari ibu, anak, dan cucu kalo ada sampe cicit dengan ketentuan mengenakan seragam banom NU,” jelasnya.

Kepedulian Muslimat NU dalam menjaga generasi di masa pandemi Covid-19 ini diwujudkan dengan turut serta menyukseskan vaksinasi anak.

Kata dia, karena NU dan Muslimat NU sangat konsen terhadap keberlangsungan kesehatan dzuriyah (anak cucu) NU sebagai pelanjut estafet perjuangan aswaja an-nahdliyyah, “TK Muslimat NU yang ada di Tlogosari Pedurungan juga sudah melaksanakan vaksinasi anak yang dihadiri Pak Wali (Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi,-red),” bebernya.

Penting diketahui, lomba tersebut merupakan bagian dari kegiatan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama dalam menyemarakkan Harlah 96 NU yang menggelar Lailatul Ijtima, Khatmil Qur’an, Kirab Aswaja, Taman Bina Taqwa (Tabita), Lomba Video, Lomba Foto.

Rais Syuriah PRNU Krapyak, KH Ahmad Busyairi Harits pun mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, Fatayat NU dan Muslimat NU Krapyak harus mendapatkan porsi yang tepat dalam mengambil peran di masyarakat, “Pemberdayaan dan kualitas perempuan lebih kita tingkatkan di semua bidang, sepanjang tidak mengubah kodrat kewanitaan itu sendiri,” tuturnya.

“Ingat, PBNU sudah menampakkan hal ini dengan ditampilkannya 8 srikandi, perempuan menjadi bagian Pengurus Besar NU periode 2022-2027,” imbuh dosen Universitas Negeri Semarang yang produktif menulis banyak buku keislaman dengan perspektif aswaja ala NU.

Untuk itu, pihaknya sangat mendukung para pegiat organisasi perempuan NU berkiprah di organisasi kemasyarakatan lain, “Dukungannya, mensupport mereka, perempuan menjadi pemimpin yang banyak berkiprah di tengah masyarakat, khususnya bisa memanfaatkan teknologi, komunikasi dan seni (IPTEKS),” ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya menilai lomba video dan foto dalam menyambut Harlah 96 NU sebagai dari cerminan potensi wanita yang luar biasa, “Pandangan saya sangat positif dan signifikan untuk masa depan. Sehingga tidak lagi terkesan wanita dapur, kasur dan sumur,” pungkasnya. (rif)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry