dr Rosy Setiawati,Sp.Rad(K) Dokter Spesialis Radiologi (tengah) dan dr. Achmad Anies Shahab, Sp.U, dokter Spesialis Urologi (kiri) saat memperkenalkan CTscan terbaru DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Penyakit gangguan pada kencing atau kencing batu semakin meningkat. Setidaknya itu terjadi di Rumah Sakit Premier Surabaya (RSPS). Di mana jumlah penderita juga semakin meningkat.

Dokter spesialis urologi RS Premier, dr Achmad Anies Shahab, SpU mengatakan selama ini, untuk mendeteksi penyakit ini, dokter melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat yang bernama USG (Ultrasonografi).

“Namun ternyata USG ini hasilnya akan berbeda antara dokter yang satu dengan yang lain. Dokter satu bilang besarnya dua centimeter, yang lain bilang sudah tiga centimeter. Sehingga tidak akurat,” katanya, Rabu (12/4/2023).

Padahal, deteksi atau diagnosa untuk penyakit ini, selama ini kebanyakan dengan USG. Sehingga, ketika tidak sama dokter yang satu dengan yang lain, maka dikhawatirkan pengobatan pada pasien kuranglah maksimal.

“Penegakan diagnosa itu penting agar bisa menentukan pengobatan yang akan dilakukan dokter,” tambah dr Anies.

Karena itu, RS Premier Surabaya mendatangkan diagnostic tool untuk mendeteksi keluhan pada kencing ini yakni CT scan 512 Slices dengan teknologi terbaru dari GE Revolution.

CT scan teknologi ini baru dimiliki oleh 3 rumah sakit (RS) di Indonesia dan merupakan satu-satunya di Jawa Timur.

Dengan teknologi terkini, kini para tenaga medis dan dokter di RSPS dapat mendeteksi kelainan yang diderita oleh pasien, yaitu memastikan lokasi infeksi dan pembekuan darah serta dapat menentukkan tindakan yang ingin dilakukan dengan lebih mudah, cepat dan akurat.

Dalam acara Media Gathering ini RSPS bersama dengan dokter spesialis Radiologi dan Urologi membahas lebih lanjut terkait fungsi CT scan 512 slices dari perspektif penggunaan terhadap keluhan Urologi dengan topik Batu Saluran Kemih.

RSPS telah melakukan uji coba penggunaan CT scan 512 Slices ini sejak bulan Februari 2023 lalu, dengan melibatkan dokter dari berbagai spesialis antara lain radiologi, jantung, urologi, dan kandungan.

Uji coba dilakukan untuk menunjang penegakan diagnosis, menentukan prosedur medis lanjutan, seperti operasi, biopsi, atau terapi radiasi, dan mendeteksi sekaligus memantau perkembangan kondisi tertentu, seperti kelainan jantung atau kanker.

Memiliki radiasi 50% lebih rendah dibandingan dengan generasi sebelumnya, CT Scan ini juga dapat mendeteksi penyakit dengan sangat cepat sehingga sangat membantu bagi pasien yang mengalami pasca trauma kecelakaan dan atau

menderita aritmia. Kini pemeriksaan CT Scan dapat dilakukan pada pasien hingga berat badan 336kg, sebelumnya hanya hingga 150kg.

CT Scan 512 Slices ini dapat menangkap denyut jantung hanya dengan sekali satu detakan sehingga dapat disebut #oneheartbeatscan. u

Menurut dr. Hartono Tanto selaku CEO RSPS dan Interim COO Ramsay Sime Darby Health Care Indonesia (RSDH ID), RSPS sangat memperhatikan percepatan penegakan diagnostik sebagai salah satu pemeriksaan penunjang yang sangat penting dalam menentukan diagnosis penyakit serta tingkat keparahannya.

Teknologi CT scan 512 Slices yang kami miliki, dapat menghasilkan sebuah pencitraan yang sangat baik, dengan waktu pemeriksaan yang jauh lebih cepat serta

tingkat radiasi yang rendah, sehingga tidak hanya memudahkan dokter namun juga  lebih nyaman bagi pasien.

“RSPS berkomitmen untuk terus berinovasi, menghadirkan teknologi serta tenaga kesehatan yang berkualitas secara  berkesinambungan, agar masyarakat Jawa Timur khususnya Kota Surabaya dapat memiliki fasilitas kesehatan yang tak kalah hebat dari kota-kota besar lainnya di Indonesia atau bahkan tak kalah hebat dari negara-negara tetangga kita,” ungkap dr. Hartono. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry