Hafid Algristian,Sp.KJ,.,M.H – Dosen Fakultas Kedokteran (FK)

FENOMENA merokok selalu menjadi perbincangan dan perdebatan oleh banyak orang, baik dari kalangan bawah maupun menengah ke atas hingga ke sektor pemerintahan.

Masyarakat umum pun menganggap merokok adalah sebuah kewajaran dan sebagian yang lain mengarah kepada sisi negatif dari merokok. Bahkan, fenomena merokok ini telah merambah ke berbagai lembaga pendidikan, salah satunya adalah pesantren.

Pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam yang di mana para siswa biasanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru, ustadz atau ustadzah, dan juga kyai, serta mempunyai asrama untuk tempat tinggal para santri.

Para santri biasanya berjenjang pada umur SMP hingga SMA—tetapi tetap bersekolah di sekolah umum bersama masyarakat sekitarnya.

Telah diketahui secara luas bahwasanya ada budaya kebiasaan merokok yang terjadi di lingkungan pesantren ini. Seolah-olah ”merokok identik dengan pesantren” merupakan mitos warisan yang harus dihadapi.

The Green Crescent Indonesia sebagai organisasi yang bergerak untuk membangkitkan kesadaran publik mengenai adiksi (kecanduan) zat dan perilaku, berusaha menjangkau beberapa pesantren untuk mempelajari pola kebiasaan ini sekaligus mengedukasi tentang pola hidup sehat yang terbebas dari asap rokok.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Beberapa pendekatan umum kepada masyarakat khususnya pesantren yang ditujupun telah dilakukan. Yang pertama, memperluas wawasan kepada masyarakat pesantren pada aspek kesehatan secara menyeluruh dengan menjaga kesehatan secara umum, salah satunya adalah dengan menghindari rokok.

Yang kedua, memberikan pelatihan kepada pengurus kesehatan pondok pesantren untuk mendirikan klinik di pondok pesantren yang mana klinik tersebut terintegrasi dengan program ”berhenti merokok” di bawah The Green Crescent Indonesia.

Yang ketiga, melakukan pemeriksaan kesehatan seperti pemeriksaan berat badan ideal dan pemeriksaan paru-paru untuk para santri dan guru santri, serta pemeriksaan risiko sindrom metabolik yang dilakukan khusus untuk para guru santri.

Tentunya, kegiatan integrasi layanan klinis ini tidak selalu berhasil. Bahkan sebagian masyarakat pesantren masih menganggap budaya merokok adalah suatu hal yang biasa dan bukan sesuatu yang harus dilarang. Namun, penyuluhan kesehatan yang telah dilakukan akan lebih rasional dan persuasif jika kita memosisikan diri sebagai penyedia layanan kesehatan bagi masyarakat pondok pesantren. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry