Pelaku UMKM menyampaikan keluh kesahnya pada Ketua DPRD Gresik, Fandi Akhmad Yani, (FT/muchshopii)

GRESIK | duta.co – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Gresik mengeluh selama 10 tahun terakhir. Mereka mengaku kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.

Sebab, mereka masih masih susah mendapatkan akses permodalan maupun promosi. Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Pengurus Cabang Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (DPC Iwapi) Gresik, Ninis Trisilowati.

“Apalagi sejak pandemi covid-19, kami sangat terdampak. Pemerintah seharusnya hadir memberikan solusi agar kami bisa survive kembali di tengah pandemi. Harus ada solusi konkret yang dilakukan, pemerintah daerah harus hadir,” keluhnya ke Ketua DPRD Gresik, Fandi Akhmad Yani, Minggu, (5/7/20).

Pihaknya berharap, Pemkab Gresik akan dipimpin sosok Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) yang serius dalam mengurusi UMKM. Seperti yang sudah dilakukan Pemkab Banyuwangi.

Mendengar keluhan tersebut, Gus Yani- sapaan akrab Fandi Akhmad Yani, memberikan sejumlah solusi cerdas dalam mengelola UMKM sehingga kembali berdaya dan tetap eksis di tengah pandemi Covid-19.

“Solusi yang bisa dilakukan dengan konsep pengembangan yang kuncinya ada di kecamatan serta terus disinergikan dengan Pemdes dan BUMDes,” jelas dia.

Untuk solusi jangka pendek, Gus Yani akan membentuk tim pengembangan dan pemberdayaan usaha mikro kecil menengah. Juga memaksimalkan pelatihan sertifikasi PIRT serta tercapainya peningkatan pemahaman tentang pentingnya kualitas produk dan kemasan.

“Produk pangan harus aman dan bermutu dan kemasan produknya harus bersih, sehat, menarik dan komunikatif,” imbuhnya.

Sedangkan solusi jangka menengah, akan mengupayakan tersedianya sarana promosi dan pemasaran produk UMKM melalui koperasi dan toko modern di kecamatan.

“Harus terbentuknya kerjasama pemasaran produk UMKM dengan para modern. Ini bias seperti di Kabupaten Banyuwangi. Dan distributor di luar daerah,” pungkas dia. (pii)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry