SURABAYA | duta.co – Menurut hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei Surabaya Survey Center (SSC) Menjelang pelaksanaan Pemilu 2024. PDIP secara meyakinkan menjadi partai yang paling dipilih oleh warga Surabaya.

Kecenderungan perilaku pemilih warga Kota Surabaya menjelang Pemilu 2024 pada akhir Juni lalu, PDIP keluar menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi di Surabaya.

Elektabilitas PDIP berada di posisi puncak dengan memperoleh angka sebesar 49,2%. Kemudian disusul oleh Gerindra yang mengantongi angka 8,6% dan PKB dengan angka 8,2% di urutan ketiga.

Sementara yang tidak menjawab atau belum menentukan pilihan sebanyak 9%. PDIP mencatatkan hasil elektabilitas yang jauh terpaut dengan Partai Gerindra, PKB maupu partai yang lain.

Selain tiga posisi teratas tersebut, partai-partai lain mengikuti di urutan selanjutnya, seperti Demokrat dan Golkar dengan perolehan masing-masing 6,7% dan 5,4%, PKS dengan 3%, Nasdem 2,8%, dan PAN dengan 2,7%.

Lainnya, yakni Perindo 1,7%, PSI dan PPP keduanya 1%, sisanya seperti Partai Buruh, Gelora, PKN, Hanura, Garuda, PBB, dan Ummat sama-sama memperoleh 0,1%.

Ketua Umum DPC PDIP Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan bahwa fakta hasil survei ini akan dijadikan kaca benggala untuk terus berbenah, bekerja keras dan bergerak bersama dengan semangat gotong royong.

“Kader PDIP tidak boleh takabur, hasil survei harus disikapi dengan rendah hati dan memcau semangat lebih besar lagi dalam membersamai masyarakat akar rumput,” ujar Adi.

Adi juga menekankan kepada seluruh kader PDIP bahwa hasil survei ini adalah salah satu momentum bagi PDI-P untuk menjaga dan meningkatkan kesolidan.

“Jangan pernah henti menjaga dan meningkatkan kesolidan sekaligus kekompakan, sehingga dalam kinerjanya semakin dirasakan warga masyarakat!” imbuh Adi.

Sementara itu, menanggapi pernyataan Adi Sutarwijono, Peneliti senior SSC, Ikhsan Rosidi mengatakan bahwa PDIP tidak boleh jumawa dan secara khusus harus menyampaikan terima kasih pada warga Surabaya, yang telah mempercayakan pilihan politiknya pada PDIP.

“Saya kira PDIP tidak boleh jumawa dengan hasil ini. Lebih dari itu selayaknya harus menyampaikan terima kasih pada warga Surabaya, yang telah mempercayakan pilihan politiknya pada PDI-P,” terang Ikhsan, Kamis (20/7/2023).

Ikhsan menyebutkan, angka elektabiltas yang tinggi ini adalah manifestasi dari tingginya kepercayaan warga Surabaya kepada PDIP.

“Dan tentu saja, ke depannya PDIP harus membalas kepercayaan ini dengan melanjutkan dan meningkatkan kerja-kerja politik yang memberi manfaat dan maslahat untuk warga Surabaya dalam balutan kerja politik kerakyatan,” tandas Ikhsan.

Ikhsan menambahkan, bahwa dibalik rasa kegembiraan dan tingginya rasa percaya diri PDIP Surabaya, ada baiknya bagi partai berlambang banteng moncong putih ini untuk terus membenahi dan meningkatkan kiprah politiknya dalam mengusung elan politik kerakyatan.

“Namun, perlu digarisbawahi bahwa kerja politik kerakyatan ini jangan hanya terbatas menjadi jargon dan kegiatan-kegiatan atributif semata, seperti kampanye kumpul-kumpul, memobilisasi massa dan pemasangan simbol dan atribut partai saja,” ucapnya.

Tetapi Ikhsan menyarankan agar kinerja PDIP Surabaya lebih ditingkatkan dan ditekankan pada eksekusi program-program partai yang secara sistematis berkaitan dengan hajat hidup yang penting bagi rakyat Surabaya. Antara lain seperti pembenahan kesempatan kerja, pendidikan, kesehatan, pertanahan dan lingkungan.

Menurut Ikhsan, implementasi dan wujud nyata dari politik kerakyatan adalah seluruh kader PDIP baik yang tengah menjabat sebagai pejabat publik maupun yang tidak, harus rela menyediakan diri sebagai wakil rakyat dan pelayan rakyat, yang siap setiap saat untuk melayani dan memprioritaskan kepentingan rakyat.

“Tinggalkan kebiasaan dan mentalitas priyayi zaman feodal bahwa pejabat adalah orang yang harus dilayani rakyat, namun sebaliknya merekalah yang harus melayani rakyat,” tutur Ikhsan.

Dengan menempatkan diri sebagai pelayan rakyat maka kader-kader PDIP akan semakin cair membaur di tengah-tengah masyarakat, menyerap aspirasi dan keluhan mereka, dan hadir sebagai bagian dari solusi bagi masalah yang dihadapi oleh warga Surabaya.

Pada sisi lain, Ikhsan juga menguak fakta kuatnya tingkat elektabilitas PDIP di Surabaya ini, tidak serta merta membuat partai lain menjadi pesimistis dan terhenti geraknya serta tidak seharusnya merasa menyerah sebelum bertanding.

“Justru dibalik fenomena ini, partai lain harus jeli melihat peluang dan potensi-potensi ceruk suara yang mungkin masih dapat diambil, agar dapat terus bersaing secara kompetitif pada kontestasi Pemilu 2024 mendatang,” ucap Ikhsan.

Misalnya, dari hasil survei yang dilakukan SSC ini, data mengatakan bahwa masih terdapat sejumlah 9% pemilih yang sampai hari ini belum menentukan pilihan atau undecided voters.

Tercatat pula bahwa angka pemilih mengambang atau pemilih yang belum mantap dengan pilihannya (swing voters) sebanyak 50,6%.

“Setidaknya masih tersedia 59,6% potensi palung suara yang masih dapat dikelola dan diperebutkan oleh partai-partai lain agar memilih partai mereka,” tandas Ikhsan.

Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi partai-partai lain. Dalam waktu yang relatif singkat ini, yakni tujuh bulan menjelang hari pencoblosan.

“Nah, bagaimana mereka mampu mengoptimalkan kerja politik untuk melakukan penetrasi ke palung-palung potensi suara tersisa tersebut agar asa mereka dalam kompetisi politik lima tahunan ini tetap terjaga, dan tidak boleh merasa kalah sebelum bertanding,” tutur Ikhsan lebih lanjut.

Sebagai informasi, SSC adalah salah satu lembaga survei yang bernaung dibawah Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI) dan aktif dalam berbagai kegiatan riset opini publik sejak 16 tahun lalu, tepatnya sejak 7 Juli 2007.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC tersebut dilaksanakan dari tanggal 20 – 30 Juni 2023 di 31 Kecamatan Kota Surabaya. Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.(*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry