RENOVASI : Kasek SMAN 6 Kota Kediri, Abdul Basith saat menyerahkan peralatan pertukangan menandai renovasi total Masjid At Taqwa (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI| duta.co – Sehari pasca aksi demo dilakukan ratusan siswa SMAN 6 Kota Kediri, mulai kelas X, XI dan XII, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kembali berjalan normal. Terlihat para siswa berkumpul di Masjid At Taqwa menggelar doa bersama atas renovasi Masjid At Taqwa yang akan dirombak total.

Berapa dana yang dibutuhkan, Kepala Sekolah, Abdul Basith menjelaskan bahwa dana terkumpul mencapai Rp. 700 juta, merupakan partisipasi sejumlah pihak termasuk para guru, wali murid dan masyarakat.

Disinggung terkait aksi demo para siswanya, dikabarkan ditunggangi pihak ketiga, Abdul Basith membenarkan atas isu yang tersebar tersebut. Namun dengan bijak, Kasek SMAN 6 ini tidak mau berburuk sangka dan ingin membuktikan bahwa sekolah ini mampu mencetak siswa yang berprestasi.

“Kami telah menggelar sejumlah pertemuan dan salah satu hasilnya melakukan renovasi masjid. Alhamdullilah dana telah terkumpul merupakan paritisipasi para guru, siswa dan wali murid serta sejumlah tokoh masyarakat,” ungkapnya.

Abdul Basith pun mengaku tidak menyimpan rasa dendam apalagi akan memberikan hukuman kepada siswanya yang bertindak hingga anarkis, seperti diberitakan kemarin. Menurutnya, itu justru bagian dari Program Pendidikan Karakter (PPK), bahwa dalam negara demokrasi, siapapun berhak mengeluarkan pendapat.

“Mungkin caranya cukup membuat dunia pendidikan kaget, sampai ratusan siswa turun untuk menggelar aksi,” imbuhnya.

Memang berdasarkan pantauan di lapangan, sejak pagi ada sejumlah siswa yang menghadang kawan – kawannya hendak menuju ke sekolah. Mereka kemudian bergerombol di lapangan berada di barat SMAN 6.

Sekitar pukul 06.30. ratusan massa ini kemudian mendatangi depan sekolah, namun dengan sigap jajaran Satpol PP dibantu polisi dan TNI berusaha meredam. Sejumlah perwakilan siswa, kemudian diundang untuk digelar pertemuan di ruang kepala sekolah. Namun kemudian, terjadi aksi dorong karena sejumlah siswa ingin turut melihat suasana pertemuan tersebut.

Akhirnya, Kasek Abdul Basith menemui para siswanya dan menjelaskan kesalahpahaman ini. “Bahwa apa yang kami lakukan, sejalan dengan Komite Sekolah. Jadi tidak benar, bila kami tidak transparan atau disinyalir menggunakan uang seperti dituduhkan,” jelasnya.

Namun sesuai harapan semua pihak, dengan dilakukan renovasi masjid diharapkan merupakan bagian dari pendidikan karakter, mampu menjadikan siswa – siswi SMAN 6 Kota Kediri yang beragama Islam lebih mendekatkan diri kepada Tuhan YME. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry