Para tersangka harus mempertanggungjawabkan aksinya. (FT/IST)

TRENGGALEK | duta.co – Hanya butuh waktu 5 jam, jajaran kepolisian Trenggalek berhasil membekuk 3 tersangka yang, diduga kuat pelaku penganiayaan disertai pembakaran dan perampasan yang menimpa korban NF. Korban diketahui adalah anggota Pencak Silat Pagar Nusa, sebuah lembaga yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU).

“Terima kasih atas kerja keras polisi. Hari ini (Rabu, 27/5/2020) semua pragres kasus itu disampaikan Pak Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak. Kecepatan dalam penanganan kasus ini, semoga bisa mereda ketegangan yang terjadi di akar rumput,” demikian salah seorang pengurus Pagar Nusa kepada duta.co, Rabu (27/5/2020).

Seperti diberitakan koranmemo.com, Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, mengatakan, saat ini pihaknya telah mengamankan tiga tersangka. Dua diantaranya masih buronan. “Berdasarkan hasil pemeriksaan total ada lima tersangka, dua masih buron,” ujarnya dalam konferensi pers di Mapolres Trenggalek, Rabu (27/5).

Tiga tersangka yang telah diamankan adalah R, JK dan AS. Sementara polisi masih memburu tersangka lain yaitu BM dan WN. Lima remaja ini harus berurusan dengan polisi karena menganiaya tiga remaja berinisial NF, IM dan YY. Bahkan, salah satu korban mengalami luka bakar dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. “Korban, NF mengalami luka bakar dan masih menjalani perawatan,” imbuhnya.

Masih menurut Kapolres, penganiayaan terhadap tiga orang remaja itu bermula saat kedua kelompok remaja tersebut berpapasan di sekitar lokasi, Selasa (26/5) sekitar pukul 02.00 WIB.

Tanpa sebab yang jelas, lima remaja itu beserta teman-temannya memburu korban yang saat itu berjumlah empat orang. Nahas, karena panik salah satu motor teman korban terjatuh. “Ada tiga korban, dari empat orang yang melintas pakai dua motor. Tahu temannya terjatuh, teman (korban) balik lagi,” jelasnya.

Usai terjatuh, lima remaja itu mendatangi korban IM dan YY, beserta dua temannya. Lima remaja tersebut melakukan interogasi kepada korban. Tak puas, mereka kemudian mengambil handphone milik korban IM. Saat itu mereka melihat isi percakapan di handphone milik IM. “Yang mengambil tersangka R dan diserahkan kepada BM, mereka berdua,” kata Jean.

Sekelompok remaja itu, meminta IM untuk menghubungi temannya NF untuk mendatangi korban pasca melihat isi percakapan di grup handphone milik IM. Awalnya NF enggan untuk datang. Namun usai IM menelepon NF, akhirnya korban luka bakar itu datang.  “Jadi IM telepon di bawah tekanan kelompok tersebut. Alasannya kehabisan bensin, sehingga NF datang membawa bensin,” jelasnya.

Seperti diberitakan duta.co, bensin itu ternyata dipakai untuk membakar NF. Peristiwa ini, diduga terkait arogansi lembaga tertentu. Ini kemudian membuat seluruh pengurus Pagar Nusa di Trenggalek berkumpul.

Hasilnya? “Seluruh Pimpinan Pusat Pagar Nusa, mengutuk keras kejadian tersebut. Dan menyayangkan, karena aksi biadab itu, sudah di luar akal waras dan di luar batas perikemanusiaan,” demikian sumber duta.co, Rabu (27/5/2020) usai memonitor hasil rapat Pengurus PC Pagar Nusa se-Trenggalek, terkait aksi pembakaran Anggota Pagar Nusa.

Masih menurut sumber itu, ada beberapa point hasil rapat. Pertama, mengutuk aksi tersebut. Kedua, Ketua PC Pagar Nusa atas Instruksi PW Pagar Nusa JATIM, siap menunggu 1 komando dalam mengawal hasil release yang akan dilaksanakan Polres Trenggalek besok (hari ini red), karena kejadian tersebut sudah merujuk kepada kasus percobaan pembunuhan.

Ketiga, PC Pagar Nusa Trenggalek memohon kepada pihak yang berwajib, untuk memproses hukum, semua yang terlibat, seadil-adilnya. Keempat, Kepada Pengurus Pagar Nusa se-Jatim untuk menunggu keputusan Rabu (27/5/2020).

Pimpinan Pagar Nusa Surabaya, saat dikonfirmasi duta.co, membenarkan, bahwa, kini lembaga pencak silat PN yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), sedang prihatin atas tragedi yang menimpa keluarga besar PN Trenggalek. Sementara kasus yang terjadi di Surabaya sendiri, belum selesai.  “Dengan kecepatan kerja polisi, semoga semua menjadi reda,” jelas Abdurrahman yang akrab dipanggil Gus Rahman, kepada duta.co. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry