DISERBU: OP yang digelar Diskopukmperindag kota Mojokerto diserbu pembeli, termasuk dari luar kota. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Operasi pasar (OP) yang digelar Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto di Pasar Tanjung Anyar diserbu pembeli.

Tidak hanya warga kota Mojokerto yang berbondong-bondong membeli, warga luar kota, seperti dari kabupaten Mojokerto dan Jombang, juga rela antri

Harga yang lebih murah yang menjadi magnet bagi emak-emak hingga rela menempuh perjalanan yang cukup jauh ini.

Srining (62), warga Desa Curahmalang, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang misalnya. Ia rela menempuh jarak berkilo-kilometer dan antri hanya untuk membeli beras di operasi pasar murah kota Mojokerto lantaran harganya lebih miring dibandingkan di Jombang.

“Di sini (pasar), per kilo dijual Rp 9.450, kalau di Jombang harganya bisa Rp 11 ribu atau bahkan Rp 12 ribu per kilogramnya,” ujarnya, Jumat (10/2).

Tidak hanya beras, ibu empat anak ini juga bisa membeli minyak goreng dan gula pasir yang harganya juga lebih murah. Gula pasir dibandrol hanya Rp 13 ribu per kilogram dan minyak goreng merek Sovia di bandrol dengan harga Rp 17 ribu per liternya.

“Untuk pembelian gula pasir tadi tidak dibatasi jumlahnya. Tapi, kalau beras dibatasi 10 kilogram dan minyak goreng dibatasi satu liter saja,” ungkapnya.

Senada dikatakan Dian (36), warga Desa Banjaranyar, Kecamatan Jetis, kabupaten Mojokerto. Meski harus menempuh jarak sekitar 10 kilometer, ia menyebut sudah beberapa kali belanja di operasi pasar murah kota Mojokerto ini.

“Sudah 5 kali ini, hari ini mborong beras, gula dan minyak goreng. Kalau sebelum-sebelumnya beli telur, bawang merah, bawang putih dan ayam potong,” tuturnya.

Menurutnya, keberadaan operasi pasar murah ini sangat membantu masyarakat kecil seperti dirinya. Karena otomatis bisa menghemat uang belanja, apalagi pasar murah ini digelar saat harga kebutuhan melambung tinggi.

“Bisa ngirit sedikit, karena di luar memang harga kebutuhan pokok sedang mahal. Kalau disini harganya lebih murah dan pelayanannya juga bagus,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Diskoperindag Kota Mojokerto tidak mempertahankan jika operasi pasar murah yang digelarnya diserbu oleh pembeli dari luar Kota Mojokerto.

“Gak papa, stok kita aman. Di dalam pasar tradisional dan koperasi di 18 kelurahan ada distributor dengan harga yang sama. Karena kita sudah mendorong pedagang dan koperasi untuk menjadi Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog,” tukasnya.

Semakin masifnya gerakan RPK ini, otomatis membuat harga sembako stabil, apalagi ketersediaannya juga aman bagi warga kota karena RPK ini tidak hanya mendistribusikan beras tapi juga gula dan minyak goreng.

“OP di pasar tanjung ini hanya etalase saja, tapi OP sebenarnya langsung ke pedagang dan Koperasi Serba Usaha,” pungkasnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry