GOWES : Siswa mencari ilmu di Kampung Inggris memilih bersepeda di waktu senggang (duta.co/Andik Wijaya) 

KEDIRI | duta.co -Menyebut nama Kampung Inggris, ingatan kita pasti tertuju pada lembaga kursus Basic English Course (BEC), yang kali pertama digagas Mr, Kalend. Seiring waktu, lokasi dulunya sepi kini berubah ramai dikunjungi dari siswa sejumlah daerah hingga manca negara.

Keberkahan dirasakan warga setempat tinggal di Kawasan Kampung Inggris, bukan hanya harga jual tanah menjadi berlipat. Atau bisa menyewakan kamat kost dan membuka usaha kuliner. Namun, ada satu bisnis menggiurkan kini diminati ratusan siswa yang mencari ilmu di sana.

Diakui Mujarwati, salah satu pemilik usaha persewaan sepeda dan kipas angin, bahwa dia telah lama menjalankan usaha menyewakan khusus kepada para siswa kursusan.

“Bagi siswa yang mau menyewa, cukup menitipkan kartu siswa kursusan atau kartu member,” ungkapnya.

Untuk sewa sepeda motor untuk per-3 jam membayar Rp. 30rb kemudian bila satu hari selama 12 jam membayar Rp. 70rb.

“Kalau kita punya 3 unit sepeda motor dan disewa semua dalam 1 hari bisa mendapatkan uang Rp. 210ribu. Belum lagi persewaan sepeda angin, disewakan untuk paket 2 minggu sebesar Rp. 35ribu,” terangnya.

Hasil bisnis menggiurkan ini, sangat terasa seperti saat ini di masa liburan sekolah. Banyak siswa-siswa yang berdatangan dari berbagai daerah, kemudia di waktu senggang mereka berkeliling Kota Pare dengan gowes bareng atau naik sepeda motor bila jarak tempuhnya cukup jauh.

Bisnis ini pun akan berkembang para rental mobil dengan beragam jenis merk. Menjadikan unik, para pengusaha jasa rental ini lebih mempercayai siswa kursus daripada orang umum atau warga di sekitar Pare.

“Faktor keamanan tetap utama, dengan mengetahui siswa penyewa berasal dari kursusan mana. Untuk memudahkan pemilik bila terjadi hal yang tidak diinginkan seperti digadaikan atau hilang,” jelas Nanda, warga setempat membuka sewa motor. (and/nng)