TRENGGALEK | duta.co — Dalam rangka menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2018, Plt Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin bersama unsur Forkopimda beserta instansi terkait, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar. Sidak ini dilakukan guna memonitor harga kebutuhan bahan pokok, baik sembako maupun bumbu dapur yang ada di pasaran.

Dikatakan Arifin, sidak ini merupakan kesepakatan bersama Fokopimda untuk bersama-sama menjaga stabilitas harga maupun pasokan kebutuhan pokok menjelang lebaran.

“Bersama unsur Forkopimda, sidak ini dilakukan dibeberapa tempat yang tujuannya untuk meninjau harga kebutuhan pokok dan bumbu dapur serta bahan makanan penunjang terlebih menjelang lebaran,” ucap Arifin saat dikonfirmasi, Jumat (08/6/2018).

Suami Novita Hardiny ini menerangkan, untuk hasil sidak kali ini, diketahui terjadi kenaikan harga di beberapa bahan makanan, meski tidak terlalu signifikan. Kenaikan sejumlah harga bahan pangan ini, dirasa Plt Bupati, wajar–wajar saja. Mengingat kebutuhan setiap menjelang puasa hingga lebaran juga meningkat.

Arifin juga menegaskan, bahwa kenaikan harga yang terjadi saat ini tidak terlalu signifikan atau masih dalam konteks kewajaran. Seperti halnya, harga daging sapi yang sebelumnya diharga Rp 100 ribu per kilogram, saat ini naik menjadi Rp 110 ribu per kilogramnya.

Jika dibandingan dengan tahun 2017 lalu, Arifin mengatakan jika kenaikan harga pada sejumlah kebutuhan pokok sangat berbeda. Seperti yang diketahui, bahwa tahun 2017 lalu, harga cabai berkisar antara Rp 80–85 ribu per kilogramnya, untuk tahun ini masih dikisaran Rp 24–25 ribu per kilogram.

Disinggung terkait akan dilakukannya operasi pasar, Arifin mengatakan jika operasi pasar seperti beras, gula dan minyak goreng untuk saat ini tidak laku. Hal tersebut terjadi, lantaran harga beras, gula dan minyak di pasaran masih cukup stabil.

“Untuk kenaikan harga yang paling tinggi saat ini terjadi pada bumbu dapur, salah satunya bawang putih dan bawang merah,” tandas Arifin.

Masih terang Wakil Bupati termuda ini, upaya untuk mengantisipasi kenaikan harga menjelang lebaran yakni dengan melakukan koordinasi bersama Dinas Perdagangan serta Bagian Perekonomian untuk ikut memantau harga–harga kebutuhan pangan. Ia juga meminta untuk ketersediaan stok perlu dikomukasikan, khusunya dengan pihak Bulog.

“Sehingga jika sewaktu–waktu permintaan masyarakat akan kebutuhan bahan pangan tersebut meningkat, maka stok dari Bulog harus segera dikeluarkan,” imbuhnya. (mil)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry