CHEK SIAGA BENCANA : Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia saat mengecek perlengkapan siaga bencana (duta.co/sandra)

TULUNGAGUNG | duta.co -Sebanyak 11 kecamatan dari 19 kecamatan di Kota Marmer rawan diterjang bencana alam saat memasuki penghujan. Hal tersebut diungkapkan Kapolres Tulungagung saat memimpin apel siaga bencana di lapangan Desa Mulyosari Kecamatan Pagerwojo pada Senin (16/12/2019) pagi.

Kesebelas kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Boyolangu, Kecamatan Sumbergempol, Kecamatan Pakel, Kecamatan Karangrejo, Kecamatan Kalidawir, dan Kecamatan Ngantru (puting beliung).

Kemudian kecamatan Campurdarat, Kecamatan Bandung, dan Kecamatan Besuki (banjir). Sedangkan untuk Kecamatan Pagerwojo dan Kecamatan Sendang sangat rentan dengan bencana tanah longsor.

Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia mengatakan wilayah Tulungagung memang memiliki geografis dan topografi yang beragam. Saat memasuki musim penghujan, memang ada beberapa daerah yang rawan atau berpotensi terjadi bencana alam.

“Baik yang berada di dataran, persawahan, pegunungan maupun pantai juga berpotensi terjadi bencana alam,” katanya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut lanjut Pandia, perlu kesiapan yang matang baik dari sisi kelengkapan peralatan maupun jumlah personil yang dilibatkan. Untuk itu, diawal-awal musim penghujan ini, pihaknya menggandeng seluruh stake holder di Tulungagung untuk bersinergi dan menyamakan persepsi agar penanganan saat terjadi bencana alam bisa cepat, tepat, dan akurat.

“Kita tentu tidak ingin terjadi bencana alam, tetapi sebagai bentuk antisipasi ini harus dilakukan,” jelasnya.

Pandia melanjutkan, adapun bentuk kesiapan yang dilakukan yakni dengan mendirikan posko siaga bencana. Di dalam posko tersebut telah tersedia MCK, dapur umum, tempat mengungsi, berbagai jenis kendaraan siaga dan perlengkapan evakuasi, hingga tempat perawatan korban yang terluka.

“Selain mendirikan posko, kami juga menyiagakan ratusan personil gabungan yang selalu siap siaga. Bahkan, mereka sudah terintegrasi mulai dari tingkat desa hingga provinsi,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala BPBD Tulungagung, Soeroto mengatakan seperti tahun-tahun sebelumnya, wilayah rawan longsor di Tulungagung ada di kecamatan Sendang dan Pagerwojo, kemudian wilayah rawan bencana banjir ada di kecamatan Bandung, Besuki dan Campurdarat dan wilayah rawan puting beliung ada di Boyolangu, Pakel, Sumbergempol, Karangrejo dan Ngantru.

“Seperti yang disampaikan pak Kapolres tadi, kita sudah memetakan lokasi rawan bencana, dan ini merupakan wujud komitmen semua pihak untuk meminimalkan imbas dari kebencanaan,” pungkasnya.

Berdasarkan pantauan pewarta, apel siaga bencana tersebut juga dihadiri Bupati Tulungagung yang diwakili PJ Sekda, Komandan Kodim 0807 beserta anggota, personil dari BPBD, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan berbagai relawan. Seusai apel, Kapolres Tulungagung didampingi stake holder langsung meninjau dan mengecek kelengkapan dan seluruh personil. (san)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry