MESUM : Kawasan Monumen Simpang Lima Gumul harus tertib dan nyaman (Ahmad Mafruchi / duta.co)

KEDIRI | duta.co – Maraknya pengaduan masyarakat atas balapan liar di Kawasan Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) oleh sejumlah anak muda dan diantaranya pasti ada perempuan. Menguji kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Pun muncul permasalahan baru, menjelang tengah malam, sejumlah perempuan bertubuh molek didukung pakaian super ketat dan bersolek berlebih terlihat di sudut-sudut akses jalan.

Atas aduan masyarakat ini, Menurut Lutfi Mahmudiono selaku Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Kediri, menyampaikan bahwa pemerintah daerah harus mampu memberikan jaminan terciptanya ketertiban umum, keamanan dan kenyaman bagi pengunjung atau pengguna jalan yang melintasi bangunan yang telah diklaim sebagai ikon Kabupaten Kediri.

Ironisnya, telah sebulan ini terlihat sejumlah perempuan pesolek menyebar di sejumlah titik. Bahkan, terlihat mereka berusaha menghentikan pengguna jalan yang melintas. “Saya pernah dihentikan, tentu saja saya kaget namun setelah melihat tampilannya. Memilih melanjutkan perjalanan. Keesokan malamnya coba saya melintas lagi, ternyata sudah seperti tempat mangkal, pada tikungan dari arah Pagu menuju monumen,” ungkap Joko Ajisaka, warga Kelurahan Betet Kota Kediri.

Tak berhenti dari situ, pada hari ketiga, karena ini memang jalur setiap pulang kerja, terlihat setelah salah satu perempuan in mendapatkan ‘mangsa’ kemudian pergi menuju ke area persawahan tak jauh dari lokasi monumen.

“Yang perlu segera dilakukan, memasang rambu-rambu peringatan disertai sanksi jika adanya pelanggaran,” terang Lutfi Mahmudiono. Seiring pembangunan monumen ini, menurutnya tidak memikirkan faktor keamanan, ketertiban umum dan kenyamanan bagi pengunjung.

Pengaman Kawasan SLG 

MESUM : Kawasan Monumen Simpang Lima Gumul harus tertib dan nyaman (Ahmad Mafruchi / duta.co)

“Setidaknya dibuatkan pos unit Satpol PP SLG atau apapun namanya. Jangan hanya cuma patroli saja dan setelah kirim laporan kepada pimpinannya, kemudian menyatakan kawasan tersebut aman,” tegasnya. Menyikapi hal ini, Kepala Satpol PP Joko Agung Retmono melalui Toni Subiyanto selaku Kasi Operasi dan Pengendalian (Opsdal) menyampaikan bahwa pihaknya rutin melakukan patroli dan operasi.

“Balap liar di Simpang Lima Gumul memang sudah beberapa kali dilakukan penertiban dan operasi, kita gabungan dengan Polres sudah berjalan tiga kali yang baru saja. Setiap malam minggu biasanya balap liar banyak di lokasi itu, terutama di depannya rumah sakit SLG, kemudian juga di sekitaran Tugu Sembilan maupun di jalan,” ungkapnya.

Operasi penertiban ini Polres didukung Dinas Perhubungan dan Satpol PP. Termasuk melakukan pemantauan atas keberadaan PSK maupun waria. “Bila PSK ini memang menurut pemantauan kami tidak terdeteksi. Maksudnya kalau yang waria jelas kelihatan, tapi kalau PSK yang terselubung kita kurang bisa memantau karena berbaur dengan pengunjung atau anak remaja itu,” imbuhnya.

Toni Subiyanto memastikan jika pihaknya telah memiliki pos jaga untuk mengawasi kawasan SLG berada di Taman Hijau, Taman Depo dan Ruang Terbuka Hijau. “Kita mempunyai pos jaga dan kita sediakan personil dimana di setiap titik terdapat tiga orang anggota yang berjaga 24 jam terbagi dalam tiga shift,” jelas Kasi Opsdal. (bub/rci/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry