DOKUMENTASI LABFOR: Tim Labfor Polda Jatim yang tengah melakukan pendokumentasian atas runtuhnya empat girder fly over di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Pasuruan, Senin (30/10). (duta.co/azis)

PASURUAN | duta.co – Polres Pasuruan Kota menerjunkan tim Labfor Polda Jatim, Senin (30/10), menyelidiki insiden jatuhnya empat girder fly over tol Pasuruan-Probolinggo (PasPro), Minggu (29/10) pagi. Insiden proyek di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, itu mengakibatkan 1 pekerja tewas dan 2 pekerja luka berat.

Tim yang beranggotakan 9 orang dipimpin langsung Kombes Pol Agus Budiharta tersebut, langsung melakukan penyelidikan. “Keberadaan tim labfor untuk melengkapi keterangan dan pemeriksaan yang telah dilakukan kepada 14 pekerja sebelumnya. Sampai saat ini kami belum tahu penyebabnya. Kami masih melakukan koordinasi dengan pihak pelaksana,” ujar Kombes Agus di sela-sela kegiatannya.

Pihaknya belum berani menyimpulkan karena masih melakukan pendataan sesuai dengan Standar Operasi Prosedur (SOP) yang akan dibawa ke laboratorium untuk diketahui hasilnya. Sedangkan, lokasi kecelakaan kerja ini, masih tertutup untuk umum. Polisi pun tidak mencoba mengambil ataupun mengubah benda apa pun yang ada di lokasi. Hanya melakukan pendokumentasian.

Sementara, tim personel yang dibentuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga terjun untuk memeriksa dan meneliti ambruknya girder fly over (jembatan laying) tol Pasuruan-Probolinggo. Namun mereka belum beraktivitas dan memberikan kesempatan kepada tim Labfor untuk melakukan penyelidikan.

“Ada tim investigasi yang dibentuk oleh Kementerian PUPR. Jumlahnya belum tahu. Tadi sudah ada yang datang dari Jakarta bersama dengan saya. Tapi masih belum bisa bekerja. Memberi kesempatan tim labfor dan polisi untuk bekerja lebih dulu,” papar Kepala Bidang Pembangunan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) 8 Surabaya Yuliansyah di lokasi.

Tim investigasi dari Kementerian PUPR itu akan bertugas memeriksa dan meneliti ambruk atau jatuhnya empat girder fly over Pasuruan-Probolinggo di Km 4,5 itu. Sehingga hasil investigasi itu diharapkan bisa mengetahui penyebabnya. Akan dievaluasi kenapa peristiwa girder runtuh itu bisa terjadi hingga menimbulkan korban jiwa dan luka berat.

“Kalau dilihat dari pantauan saat ini, Ini memang murni kecelakaan yang terjadi. Tapi tim investigasi akan meneliti dan melihat. Apakah peristiwa terjadi karena pelaksanaan yang kurang tepat. Atau terkait mutu produknya. Atau bahkan karena sistem keamanan bagi pekerjanya yang kurang diperhatikan,” terang Yuliansyah yang didampingi beberapa stafnya.

Sedangkan terkait penyelidikan yang dilakukan Labfor Mabes Polri, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Pihak Kementerian PUPR hanya bisa menunggu keputusan pihak kepolisian tersebut.

“Penyelidikan itu sudah kewenangan kepolisian untuk melakukannya. Karena dari peristiwa kecelakaan kerja ini ada korban. Harus ada yang bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa itu. Semuanya diserahkan pihak kepolisian, karena menjadi ranah hukum,” imbuh Yuliansyah.

Meski terjadi peristiwa ambruknya girder tersebut, pembangunan tol 31,3 kilometer (km) itu tetap berlanjut. Hanya lokasi ambruknya girder berbatasan dengan Desa Dawesari, Kecamatan Grati ini, untuk sementara dihentikan. “Hanya di lokasi ini pekerjaan dihentikan untuk sementara. Sedangkan untuk pekerjaan lainnya tetap berjalan sesuai rencana kerja”pungkasnya. dul

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry