MOJOKERTO | duta.co – Apakah era Mulkan Jabriyah yang merupakan zaman terkelam dalam kesejarahan Islam saat ini akan segera berakhir? Masalah ini, menurut rencana akan dikupas tuntas dalam pengajian Fajar Shodiq di Masjid Nurul Azhar Ngoro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Ahad (27/3/2022) pagi. Sebagai pembicara, Ust. H Anwar Hudijono, wartawan senior.

Muhammad Mirdasy, Pembina Yayasan Nurul Azhar Porong, Sidoarjo, Jumat (25/3) mengatakan, pemilihan topik itu untuk menambah pengetahuan dan wawasan umat Islam bahwa mereka saat ini hidup di zaman yang bukan baik-baik saja. Hidup di zaman di mana posisi umat Islam sedang terpuruk. Cahaya Islam sedang redup ditelan kekekuatan ghasikin idza waqab (kegelapan). Suatu era yang disebut Mulkan Jabriyah.

Istilah Mulkan Jabriyah didasarkan Hadits riwayat Ahmad dan Al Hakim bahwa perjalanan sejarah Islam terbagi dalam lima fase. Pertama, zaman Rasulullah selama 23 tahun. Kedua, zaman Manhaj Nubuwah atau Khalafaur Rasyidin selama 40 tahun. Ketiga, masa kerajaan-kerajaan Islam atau Mulkan Adhan yang berlangsung sekitar 1.350 tahun. Di era ini Islam boleh dibilang sebagai pemenang atau fase kejayaan.

Fase ke empat disebut zaman Mulkan Jabriyah atau emperium penindas. Terakhir fase kelima yaitu fase kembalinya Mahjad Nubuwah atau Khilafah yaitu munculnya Imam Mahdi.

“Saya memilih Ustad Anwar karena intens menulis di banyak media tentang eskatologi Islam atau ilmu akhir zaman. Kami ingin melanjuti dengan dialog,” kata Mirdasy, mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Jatim ini.

Ketika dikonfirmasi, Anwar Hudijono mengatakan, sebenarnya dia adalah penulis. Bukan penceramah. “Kalau yang menugaskan Nurul Azhar saya tidak bisa menolak. Ini sebagai takdhim kepada guru saya Buya Ustad Abdur Rahim Nur,” kata Anwar. Buya Ustad Abur Rahim Nur yang pernah menjadi Ketua PW Muhammadiyah Jatim adalah pendiri Yayasan Nurul Azhar Porong.

“Istilah yang tepat saya ngaji. Kalau berceramah itu kemelipen, ketinggian. Sepertinya saya ini mengajari bebek berenang. Jamaah pengajian Fajar Shoqik itu tingkatannya sudah tinggi,” tambah Anwar.

Yayasan Nurul Azhar selain merawat Masjid Nurul Azhar di tegah lumpur Lapindo, juga mendirikan Pondok Modern Bustanul Quran Nurul Azhar Ngoro. Pondok ini merupakan pengembangan dari Panti Asuhan dan jamaah pengajian yang dirintis Ust Abdur Rahim Nur.

Saat ini bekerja sama dengan Muhammadiyah mengembangkan boarding school di Desa Lajuk, Porong. Mendirikan PAUD dan TK. Basis pendidikan di Nurul Azhar adalah membumikan Quran dalam akhlak keseharian dan menjadikan sunah sebagai alat memahami praktik ber-Islam Rasulullah. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry