Rizki Nurmalya K, S.Gz., M.Kes – Kaprodi dan Dosen S1 Gizi, Fakultas Kesehatan

STUNTING adalah pendek atau sangat pendek yang di ukur berdasarkan panjang/tinggi badan menurut usia yang dengan menggunakan indikator standar deviasi (SD) dengan nilai kurang dari – 2 SD yang ditunjukkan pada kurva pertumbuhan WHO.

Terjadinya stunting karena kondisi akibat kurangnya asupan nutrisi yang tidak mencukupi serta adanya infeksi yang berulang yang terjadi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Dampak kesehatan dari terjadinya stunting, yaitu gagal tumbuh (berat badan rendah (BBLR)), hambatan perkembangan baik kognitif dan motoric yang akan terjadi pada bayi, gangguan metabolik yang dapat mengakibatkan penyakit tidak menular, salah satunya adalah diabetes, oesitas, stroke, dan lain sebagainya yang bisa terjadi pada usia dewasa.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan stunting, antara lain :
a. Faktor sosial ekonomi (kemiskinan)
b. Pendidikan dan pengetahuan yang rendah mengenai praktik pemberian makanan untuk bayi dan batita (Kecukupan ASI)
c. Peran protein hewani dalam penambahan MPASI
d. Pengaruh budaya
e. Ketersediaan bahan makanan setempat

Pencegahan stunting salah satunya dengan mengkonsumsi protein hewani. Protein merupakan suatu zat gizi makro yang sangat dibutuhkan dengan tubuh kita. Manusia membutuhkan tiga zat gizi makro dengan jumlah yang banyak.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Tubuh manusia juga membutuhkan dua zat gizi makro lainnya yaitu karbohidrat dan lemak. Protein memiliki dua yaitu protein lengkap dan protein tidak lengkap. Konsumsi protein terutama protein hewani dapat menurunkan kejadian stunting.

Kandungan yang terdapat pada protein hewani salah satunya adany asam amino lengkap termasuk asam amino esensial. Protein hewani juga mengandung mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan seperti seng (Zn), dan zat besi serta mineral lainnya yang memiliki bioavaibilitas dan daya serap yang baik.

Selain itu protein hewani juga mengandung energi dan kaya akan zat besi. Konsumsi protein hewani selain dapat mencegah stunting juga dapat menurunkan morbiditas maternal dan perinatal dan dapat mencegah terjadinya pertumbuhan janin yang terhambat, serta dapat mencegah terjadi eklamsia berat pada ibu.

Asupan protein hewani bisa dikonsumsi oleh para calon ibu untuk persiapan kehamilan. Pada masa tersebut calon ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi protein.

Ibu hamil untuk pencegahan stunting pada janin yang sedang dikandungnya. Gangguan pertumbuhan pada janin dalam kandungan menjadi salah satu penyebab utama ibu melahirkan anak stunting.

Manfaat protein bagi tubuh yaitu menyeimbangkan cairan tubuh dimana protein berfungsi untuk mengatur tubuh untuk dapat menjaga keseimbangan cairan, menyeibangkan pH tubuh di mana protein bermanfaat sebagai mengatur konsentrasi asam dan basa dalam darah dancairan lainnya.

Protein juga bermanfaat sebagai antibodi untuk mencegah terjadinya serangan penyakit dan infeksi pada tubuh, protein juga sebagai elemen utama dalam pengangkutan molekul tubuh, pembentukan enzim, pembentukan hormon, serta protein juga bermanfaat dalam pemeliharaan jaringan tubuh.

Protein hewani adalah jenis protein yang berasal dari hewan maupun produk olahan daging hewan. Protein hewani terdiri dari sejumlah komposisi dan salah satu komposisi yang cukup penting adalah asam amino (kandar kandungan asam amino yang lebih tinggi daripada protein nabati).

Protein hewani yang bisa dikonsumi contohnya ikan, udang, kerang, telur, daging, susu. Telur yang ada di pasaran salah satunya bisa menjadikan alternatif untuk konsumsi protein hewani. Kandungan yang ada didalam telur ada protein, asam amio dan lemak, sedangkan susu juga bisa dikonsumsi kandungan susu salah satunya ada protein dan kalsium.

Maka dari itu mulai sekarang yuuk konsumsi protein hewani untuk para calon ibu untuk menghasilkan generasi Indonesia yang bebas stunting. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry