WISUDA: Ketua MTTG & BKM Takhobbar, Muhammad mewisuda santri hafidz dengan mengenakan mahkota di kepala santri Rumah Hafidz Daarul Jannah Takhobbar (duta.co/dok)

SURABAYA| duta.co -Ketua Majlis Taklim Telkom Group (MTTG) dan Ketua BKM Takhobbar, Muhammad didampingi Kepala Sekolah TPQ Takhobbar, Ustadz H. DA Nurdin dan Pengelola Rumah Tahfidz Daarul Jannah, Ida Sri Setyaningsih mewisuda para santri hafidz balita Daarul Jannah Takhobbar Angkatan I di Aula Balairung Telkom Ketintang .

Hadir beberapa pengurus dan Pengolala Rumah Tahfidz serta Wali santri mendampinginya. Keceriahan terbesit di wajah beberapa santri hafidz balita saat persiapan mau wisuda. Dengan didampingi wali santrinya masing-masing di atas panggung, wajah mereka semakin berbinar saat Ketua MTTG Muhammad memakaikan selempang kain dan mahkota berwarna emas di kepala mereka.

Dalam sambutannya Muhammad mengatakan, Rumah Tahfidz Darul Jannah merupakan pengembangan dari TPQ yang dikelola oleh BKM Takhobbar Telkom setahun lalu dibawa manajemen bidang TPQ. “Peserta Tahfidz yang kami kelola, kata Muhammad, memang dikhususkan untuk balita, usia 3 sampai dengan 5 tahun.” katanya.

Taman Pendidikan Alquran, kata Muhammad, sebagai wahana untuk mempelajari membaca Alquran bagi anak sangatlah penting. “Sebagai bekal menjadikan Alquran sebagai pegangan hidup bagi anak-anak.”

Dengan mendekat kepada kitab suci Alquran sebagai pedoman hidup, diharapkan senantiasa mendapat hidayah dalam mengarungi kehidupan yang tiada bertepi. “Selain itu juga mendekatkan kita kepada bacaan suci yang memberi efek kedamaian dan kesejukan di rumah.” lanjut Muhammad.

Kepala Sekolah TPQ Takhobbar, Ustadz H. DA Nurdin mengatakan, jumlah TPQ yang dikelola BKM Takhobbar memiliki 247 santriwan/santriwari.

“Sedang  jumlah pengajarnya ada 19 ustadz/ustadza. TPQ Takhobbar ini sudah berjalan 25 tahun dan berdiri sejak tahun 1992.” kata Nurdin.

Pengelola Rumah Tahfidz Daarul Jannah, Ida Sri Setyaningsih mewakili Sutarmi menambahkan, jumlah santri Tahfidz Balita pendaftar awalnya 31 anak.

“Seiring berjalannya waktu jumlah santri menjadi 21 anak. “Sedang yang dinyatakan lulus dan bisa meningkat untuk belajar ke level 2 sebanyak 7 anak Wisudawan/wati.” kata Ida. (imm)

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry