SIMULASI : Ketua KPU RI Arief Budiman foto bersama Komisioner dan Staf KPU Kabupaten Kediri (Nanang .P Basuki/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Optimisme dan kreatifitas dilakukan para komisioner KPU Kabupaten Kediri, demi sukseskan Pilkada Serentak Lanjutan. Hal ini disampaikan Arief Budiman, Ketua KPU RI usai menghadiri Simulasi Nasional dan Penghitungan Suara Dengan Sirekap, Sabtu (31/10) digelar KPU Kabupaten Kediri. Dia merasa yakin dengan pola sosialisasi dan cara pendekatan telah dilakukan saat ini kepada kelompok milenial, kunci keberhasilan pesta demokrasi ini.

Indikasi munculnya kelompok bumbung kosong kemudian berimbas rendahnya partisipasi warga akan menggunakan hak pilihnya, mendapat jawaban tegas dari Ketua KPU RI. Usai mengikuti proses simulasi pemungutan suara dengan mengacu protokol kesehatan. Dilanjutkan mengunjungi sejumlah fasilitas yang dimiliki KPU Kabupaten termasuk Rumah Pintar Joyoboyo.

Pada saat memasuki studio, Arief Budiman berkesempatan menggelar podcast dengan tema mengajak warga di Kabupaten Kediri untuk gunakan hak pilihnya pada Pilkada digelar 9 Desember 2020. “Saya pribadi melihat rasa optimisme, dimana mampu memahami dengan sangat baik aturan baru mengacu protokol kesehatan. Mereka punya cara meningkatkan angka partisipasi termasuk kepada milenial,” jelasnya.

Dengan mengajak milenial menggunakan hak pilihnya, imbuh Arief Budiman, tentunya harapan semua pihak karena di tangan pemudalah yang akan menentukan nasib bangsa dan negara ini. Menyikapi bumbung kosong, Ketua KPU RI menyampaikan bahwa semua telah diatur dalam undang – undang.

“Terkait bumbung kosong telah diatur dalam undang – undang, begitu  juga bila pasangan calon lebih dari dua pasang. Menurut saya inilah realita politik saat ini dan mari dijalankan sesuai aturan dalam undang – undang,” terangnya. Terkait diterapkan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) pada Pilkada Serentak Lanjutan ini, Insan Qoriawan selaku Divisi  Tekhnis Penyelenggaraan KPU Jawa Timur merupakan instrumen yang digunakan KPU untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan mengantisipasi terjadinya kesalahan data.

Tiga Tokoh KPU

SIMULASI : Ketua KPU RI Arief Budiman, Ketua KPU Jatim Choirul Anam dan Ketua KPU Kabupaten Kediri Ninik Sunarmi (Nanang .P Basuki/duta.co)

Untuk itu dalam agenda nasional disiarkan secara langsung melalui akun resmi media sosial milik KPU Kabupaten Kediri, melakukan proses uji coba pemungutan suara, dilanjutkan penghitungan suara hingga pengiriman data dengan sistem Sirekap. Dipilihnya Kabupaten Kediri, menginggat hanya ada satu pasangan calon dalam Pilkada tahun ini. Sejumlah catatan disampaikan Insan Qoriawan saat diminta memberikan evaluasi setelah selesai seluruh tahapan simulasi.

“Masalah penyemprotan disinfektan berkala ada yang kurang pas karena langsung disemprot. Namun saya yakin ini sebenarnya sengaja dilakukan untuk mengajak kita berpikir kritis. Karena pada penyemprotan kedua dilakukan dengan benar. Dimana KPPS meminta semua keluar kemudian dilakukan penyemprotan. Namun saya menginggatkan agar saat pelaksanaan petugas PPS untuk tidak terlalu jauh keluar lokasi TPS karena sambil mengawasi seluruh dokumen,” jelasnya.

Giliran pihak badan pengawas diminta memberikan evaluasi, Koordinator Divisi Hukum, Data dan Informasi Bawaslu Jawa Timur, Purnomo Satriyo Pringgodigdo memberikan 16 catatan untuk dijadikan pegangan bagi penyelenggara pemilu. “Bila pemilih tidak membawa pulpen, maka pulpen yang disediakan harus disemprot disinfektan. Bila kelompok disabilitas memakan waktu selama 3 menit, maka harus dipikirkan bila jumlah pemilih pada satu TPS mencapai 400 orang lebih,” jelasnya.

Begitu juga terkait penutup bilik, bahwa sesuai aturan protokol kesehatan justru yang lebih bahaya mulai batas dada hingga kepala. “Makanya kami akan melakukan sejumlah kajian terkait penutup bilik, juga terkait sterilisasi pada pulpen dan KTP sebaiknya cukup ditunjukkan saja. Kepada PPS harus belajar memakai baju hazmat agar terbiasa dan segera mengambil keputusan bila ada yang sakit. Lalu kepada pengawas dan pemantau diharapkan bukan hanya mengkonfirmasi dokumen, namun harus mendokumentasikan. Lalu untuk petugas bagian mencatat agar tulisannya bagus dan terlihat jelas,” imbuhnya. (nng/adv)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry