TAWURAN : Sejumlah orang diamankan di Mapolres Kediri pada Sabtu dini hari (Muhamad Mahbub / duta.co)

KEDIRI | duta.co – Pasca kejadian tawuran antara warga desa setempat melawan anak kost mencari ilmu Bahasa Inggris di Kampung Inggris, tepatnya di Cafe Mr. Bob, berada Jl. Asparaga Dusun Tegalsari Desa Tulungrejo Kecamatan Pare, pada Jumat (29/11) malam. Sedikitnya 15 orang diamankan pihak Polres Kediri, dimana 5 orang diduga terlibat perkelahian sementara sisanya sebagai saksi mata.

Berdasarkan data dihimpun, kelima orang diduga sebagai pelaku tawuran ini, dua anak kost berasal dari Ambon dan tiga orang warga setempat bernama Deta, Irvan dan Samsul diamankan. Beberapa warga setempat, saat dikonfirmasi mengatakan kejadian tawuran ini bak perang preman. Dimana lemparan batu hingga ada sejumlah pelaku yang membawa balok kayu.

“Kami menyayangkan tindakan ini, bagaimana kampung kami, Kampung Inggris seperti kampung preman. Dulu saat masih ada kursusan milik Mr. Bob tidak seperti ini, namun sekarang setelah bermunculan makin semrawut seolah yang kursus ini tidak diseleksi dengan baik oleh pihak pengelola kursus,” ujar Teguh, warga desa setempat. Warga pun sebenarnya berusaha melerasi setiap ada kejadian perkelahian namun untuk kejadian pada Jumat malam ini memang melibatkan banyak orang.

“Jumlahnya sampai ratusan masa yang memenuhi jalan, sehingga kami sulit untuk melerai. Awalnya kejadian di selatan pertigaan berhasil didamaikan, tahu-tahu terjadi lagi persis di pertigaan. Polisi datangnya telat, jika responnya cepat bisa kepegang semua tadi pelaku. Ada korban yang dilarikan ke rumah sakit, salah satunya Deta. Sempat diinjak-injak sampai bajunya robek-robek. Mungkin Deta mukul yang tidak bisa dikasih tahu malah dibalas serangan bahkan mengenai Samsul. Lihat saja pot-pot bunga pada pecah, tadi motor di sepanjang jalan ambruk semua,” jelas salah salah satu warga minta identitasnya dirahasiakan.

Namun sayangnya, atas kejadian ini Kapolres Kediri AKBP Roni Faisal melalui Kasubag Humas Iptu Purnomo belum berkenan memberikan keterangan. Meski sempat terlihat di TKP, hingga kemudian kembali ke Mapolres Kediri, menyatakan belum bisa memberikan keterangan resmi. “Sabar dulu, kami masih berusaha meredam,” jelasnya.

Namun kabar yang beredar, gara-gara ada anak kost perempuan yang lewat kemudian disapa warga setempat. Rupanya tidak terima dan datang membawa massa dengan jumlah cukup banyak. Warga pun tidak terima karena kalah jumlah, kemudian mengundang teman-temannya. (bub/nng)